- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Indonesia Economic Summit (IES) 2025 Dihadiri 1.500 Tamu Lintas Negara, Menteri hingga Eks Wapres Gandeng Swasta: Ini yang Dihasilkan
Kebijakan industri untuk memperkuat sektor manufaktur, yang berperan penting dalam meningkatkan kontribusi terhadap PDB, juga tidak lepas dari materi IES 2025.
Adapun, acara ini dibuka oleh Arsjad Rasjid, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Wapres RI (2009-2014) Boediono. Hadir juga Menteri UMKM Maman Abdurrahman hingga Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan bersama puluhan tokoh ekonomi nasional lain.
Mereka juga membahas strategi perdagangan global, agar Indonesia tetap kompetitif di tengah perang dagang, dengan diversifikasi pasar dan ekspor yang lebih agresif.
Dalam konferensi pers, Co-founder Paragon Corp dan anggota IBC Salman Subakat turut mendukung inisiatif IBC dalam memperkuat kerja sama antara pelaku bisnis dan pembuat kebijakan.
“Kita memerlukan kebijakan yang dapat mendorong sektor bisnis, terutama industri manufaktur, karena sektor ini berperan besar dalam memicu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Salman.
IES 2025 juga menghasilkan kesepakatan konkret dari berbagai pihak.
Beberapa nota kesepahaman (MoU) ditandatangani antara pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga internasional untuk mendukung proyek strategis di sektor energi terbarukan, infrastruktur digital, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Salah satu proyek unggulan yang diumumkan adalah pembangunan pusat energi terbarukan di Kawasan Timur Indonesia serta program pelatihan vokasi guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
Lewat langkah-langkah nyata seperti ini, IES 2025 diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. (rpi)