- Antara Foto
Profil dan Kerajaan Bisnis Aguan, Pemilik Erajaya Swasembada yang Ramai-ramai Ditinggal Petinggi Usai Jajaki Bisnis Boba hingga Mobil Listrik
Jakarta, tvOnenews.com - Persoalan yang terjadi di internal perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) belakangan menjadi sorotan.
Empat petinggi Erajaya kompak mengundurkan diri pada 31 Januari 2025, mulai dari komisaris hingga direksi. Mereka adalah Komisaris Utama ERAA Ardy Hady Wijaya, serta Elly, Mitchella Ardy Hady Wijaya dan Keith Ardy Hady Wijaya yang ketiganya merupakan direktur.
Perusahaan pun akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan yang dijadwalkan pada 24 Februari 2025.
Erajaya dan Keluarga Aguan
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sendiri merupakan perusahaan yang didirikan oleh keluarga Sugianto Kusuma alias Aguan, pendiri Agung Sedayu Group.
Istri Aguan, Rebecca Halim, bisa dibilang sebagai "pengendali" Erajaya Swasembada karena memiliki 54,51 persen saham lewat PT Eralink International.
Selanjutnya, Komisaris Erajaya Swasembada juga dijabat oleh sang anak, yakni Richard Halim Kusuma. Direktur Utama Perseroan, yakni Budiarto Halim merupakan adik dari Rebecca Halim alias ipar dari Aguan.
- Erajaya
Sebagai Komut, Ardy Hardy Wijaya yang memutuskan resign itu diketahui memiliki hubungan afiliasi dengan Dirut Budiarto Halim, yang tak lain adalah adik iparnya. Selain itu, Direktur ERAA Sintawati Halim juga diketahui merupakan kakak iparnya. Dengan kata lain, Ardy merupakan paman dari Richard.
Keith Wijaya dan Mitchella Wijaya yang juga memutuskan mundur merupakan anak dari Ardy Hady Wijaya, serta keponakan dari Budiarto Halim dan Sintawati Halim sebagai keponakan, yang artinya juga sepupu dari Richard Halim Kusuma.
Sedangkan, Elly yang menjadi Direktur ERAA sejak tahun 2023 adalah satu-satunya pihak yang mundur yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Utama Perseroan maupun dengan sesama anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Erajaya Jajaki Bisnis Boba hingga Mobil Listrik
Pada awal 2025, Erajaya menggandeng produsen otomotif asal China, XPeng, untuk menjadi agen pemegang merek (APM) di Indonesia,
XPeng diketahui akan bertempur di pasar Indonesia di segmen mobil listrik battery electric vehicle (BEV).
XPeng akan menjadi pemain pesaing Tesla setelah beberapa produsen China yang lain terlebih dahulu masuk Indonesia, seperti Wuling, Chery, BYD, hingga GAC Aion.
Tak hanya jajaki bisnis mobil listrik, Erajaya menggeluti bisnis minuman boba melalui anak usahanya yang bergerak di bidang FnB.
Tidak lama setelah 4 petingginya mundur, Erajaya melalui PT Era Boga Nusantara (EBN) menggandeng perusahaan asal Singapura membentuk usaha bisnis makanan dan minuman dengan merek Chagee di Indonesia.
Nilai investasi sebesar Rp120 miliar tersebut menandai langkah Erajaya Group melakukan ekspansi bisnis.
Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan ERAA, Amelia Allen mengatakan, EBN yang 99,9997 persen sahamnya dimiliki oleh ERAA membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Tea Explorer Pte. Ltd (TEA) asal Singapura dengan nama PT Chagee Era Indonesia.
Sang pendiri sekaligus pemilik Erajaya Swasembada kini menyita perhatian publik. Usai ditinggal 4 petinggi dan ekspansi bisnis, publik penasaran dengan sosok dan kerjaan bisnis Sugianto Kusuma alias Aguan.
Pasalnya, bukan menjadi rahasia lagi jika Agung Sedayu Grup merupakan pengusaha di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Lantas siapa sebenarnya sosok Sugianto Kusuma alias Aguan sang pendiri sekaligus "pengendali" PT Erajaya Swamsebada Tbk (ERAA) dan apa saja kerajaan bisnisnya?
Aguan, yang memiliki nama asli Guo Zaiyuan sebelum menggantinya menjadi Sugianto Kusuma atau lebih dikenal dengan nama Aguan, adalah pendiri dan pemilik Agung Sedayu Group, salah satu konglomerasi properti terbesar di Indonesia.
Aguan memulai kariernya dari bawah sebagai penjaga gudang dan pembantu di sebuah kantor perusahaan impor. Kerja kerasnya membuatnya dipromosikan menjadi pengurus administrasi.
Aguan diketahui menikah dengan seorang wanita bernama Rebecca Halim. Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai 4 orang anak, bernama Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma, Lareina Halim Kusuma, dan Luvena Katherine Halim Kusuma. Kini, Aguan juga telah dikaruniai tiga belas cucu.
Rebecca Halim alias Li Ping tak hanya berperan sebagai istri yang mendukung usaha suaminya dari belakang saja. Namun ia juga memiliki peran signifikan di berbagai sektor bisnis yang dikelola oleh Aguan.
Perjalanan bisnisnya berubah drastis ketika ia mulai berkenalan dengan pemborong bahan bangunan, yang menginspirasinya untuk memasuki dunia properti.
Pada tahun 1971, ia mendirikan usaha sendiri, yang kemudian berkembang menjadi Agung Sedayu Group
Kerajaan Bisnis Aguan
1. Agung Sedayu
Agung Sedayu Group (ASG) menjadi salah satu pemain utama dalam industri properti Indonesia. Hal ini tak lepas dari peran Sugianto Kusuma alias Aguan sebagai pemimpin perusahaan tersebut.
Berbekal pengalaman yang luas, proyek-proyek ikonik, serta kemampuan untuk bertahan dalam segala kondisi, ASG telah membuktikan diri bahwa pihaknya mampu menjadi salah satu ikon kesuksesan bisnis properti di Tanah Air.
2. Erajaya
Rebecca Halim, istri Aguan, tercatat menjabat sebagai Direktur PT Erajaya Swaswembada Tbk (ERAA). Perusahaan ini bergerak di bidang distribusi dan ritel perangkat telekomunikasi, seperti halnya iPhone, DJI, dan GoPro.
- Dok. Erajaya Swasembada
Bisnis Aguan juga bersumber dari PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera yang menguasai saham PT Eralink International sejumlah 10,79%.
Eralink International sendiri adalah pengendali Erajaya Swasembada dan sebanyak 54,51% dimiliki Aguan. Selain itu, Aguan juga menggenggam langsung saham Eralink International sebanyak 3%.
Sejalan dengan itu, Rebecca Halim tercatat memiliki 32,04% saham dari Eralink International secara langsung dan terdaftar sebagai penerima manfaat akhir dari Erajaya Swasembada.
Bahkan Rebecca Halim merupakan pemilik dan penerima manfaat dari PT Sinar Eka Selaras Tbk yang telah terafiliasi dengan Agung Sedayu Group (ASG).
3. Yayasan
Tak hanya berbisnis, sejak tahun 2002, Rebecca juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Di yayasan itu, Rebecca ditunjuk sebagai Wakil Ketua. Ia pun banyak terlibat dalam sejumlah misi yayasan, seperti program penanggulangan bencana serta kegiatan budaya humanis.
Selain dengan sang istri, Aguan terdaftar sebagai pemegang saham PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS) sebanyak 25%.
Komposisi kepemilikannya terbagi atas ketiga anaknya Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma dan Lareina Halim Kusuma.
4. Saham Anak Aguan
Anak Aguan, Alexander Halim Kusuma kini menjabat sebagai Direktur Utama/CEO Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI) dan Wakil Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Selain menjadi pemilik 25% saham CKAS, Alexander Halim Kusuma juga tercatat menguasai 50% saham PT Agung Sedayu. Selain itu, Alexander juga menguasai 50% saham di PT Cahaya Bintang Sejahtera (CBS).
Anak Aguan yang lain yaitu Richard Halim Kusuma saat ini ditunjuk sebagai Direktur PT Agung Sedayu, Direktur PT Erafone Artha Retailindo, serta menjabat sebagai Komisaris PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI).
Satu-satunya anak Aguan yang tidak terlibat dalam bisnis keluarga ini hanya Lareina Halim Kusuma. Sosoknya tidak pernah tercatat dalam bisnis Agung Sedayu Group mana pun. Sedangkan, Luvena Katherine Halim mempunyai 25% saham di PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS).
5. SCBD
Di luar berbagai bisnis keluarga, Aguan juga menjalin kerja sama dengan salah satu sahabatnya Tomy Winata. Bersama dengan Tomy Winata, Aguan melalui PT Jakarta International Hotels & Developments Tbk membangun dan memiliki Sudirman Central Business District (SCBD).
Sebagaimana diketahui, SCBD menjadi pusat bisnis paling bergengsi di Jakarta dengan gedung-gedung pencakar langit, berbagai perusahaan ternama, hotel bintang lima, serta sejumlah pusat perbelanjaan kelas atas. (nba)