PT Indofarma Global Medika (IGM) Pailit, BUMN Farmasi INAF Dipastikan Rugi Ratusan Miliar

Jakarta, tvOnenews.com - PT Indofarma Global Medika (IGM) yang merupakan Anak usaha PT Indofarma Tbk (INAF) diputus pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam kasus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Direktur Utama INAF, Yeliandriani, menjelaskan bahwa pada 10 Februari 2025 Majelis Hakim Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan IGM dalam kepailitan melalui Putusan No. 144/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN.Niaga.Jkt.Pst. Sebelum resmi dinyatakan pailit, dilakukan pemungutan suara atas proposal perdamaian IGM kepada kreditor pada 3 Februari 2025. Hasilnya, hanya satu dari 13 total keseluruhan kreditor separatis (32,18 persen suara) dari jumlah tagihan kreditor separatis menyetujui proposal perdamaian. Artinya, 12 kreditor separatis yang lain menyatakan menolak. Kemudian, 29 dari 58 kreditor konkuren (77,89 persen suara) dari jumlah tagihan kreditor konkuren menyetujui proposal perdamaian, 12 kreditor konkuren lainnya menolak, dan 17 kreditor konkuren tidak hadir atau tidak memberikan suara dalam rapat kreditor. "Terhadap putusan pailit tersebut, IGM akan melakukan langkah-langkah, dan upaya hukum sesuai dengan Undang-Undang nomor 37 Tahun 2004 tentang kepailitan, dan penundaan kewajiban pembayaran utang," kata Dirut INAF Yeliandriani, dikutip Jumat (14/2/2025). Dampak Kepailitan IGM Terhadap Indofarma Pailitnya IGM berdampak signifikan terhadap keuangan Indofarma selaku induk. Perusahaan BUMN farmasi itu mencatat, INAF memiliki piutang terhadap IGM sebesar Rp495,9 miliar, yang kini harus diselesaikan melalui mekanisme kepailitan. Selain itu, Indofarma juga mengalami kehilangan pengendalian atas IGM senilai Rp132,4 miliar. "Jika IGM pailit maka penyelesaian Piutang tersebut akan diselesaikan melalui mekanisme kepailitan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang," kata Yeliandriani. Selain itu, kegiatan operasional IGM masih berlangsung dalam skala minimal pascapailit. PT IGM beroperasi dalam lingkup minimal; di antaranya menyelesaikan laporan perpajakan, melakukan upaya terhadap penagihan piutang, dan memastikan aset dalam kondisi baik. Namun, tim kurator sampai sekarang masih menunggu salinan keputusan dari pengadilan sebelum memulai proses pemberesan aset pailit IGM. Saat ini, Indofarma belum mengambil langkah hukum lebih lanjut, seperti kasasi atau peninjauan kembali. "Berdasarkan hasil dari direksi, Perseroan belum memutuskan langkah selanjutnya terkait putusan pailit atas IGM tersebut," demikian disampaikan dalam dokumen resmi. Indofarma juga memastikan tidak ada kejadian material lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Kepailitan IGM menambah daftar panjang permasalahan di sektor farmasi BUMN. Melihat nilai piutang ratusan miliar rupiah yang masih dalam proses penyelesaian, Indofarma kini menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas keuangannya di tengah kondisi industri yang terus bergejolak. (rpi)

PT Indofarma Global Medika (IGM) Pailit, BUMN Farmasi INAF Dipastikan Rugi Ratusan Miliar

Berita Terkait

Inovasi Petrokimia Gresik Majukan Pertanian Indonesia, Raih Tiga Penghargaan "BUMN and Brand Marketing Award 2025"

Dukung Transformasi Peruri, BP-BUMN Beri Arahan Strategis di Executive Briefing

Dewi Aryani Suzana dan Harwan Muldidarmawan Gaet Penghargaan The Next Future Leader 2025

Gedung Terra Drone Terbakar! Berikut Jejak Perusahaan Terra Drone yang Aktif Memetakan Lahan Sawit di Sumatera

Topik Terkait

Indofarma

Inaf

Igm

Indofarma Global Medika

Pailit

Bumn

Farmasi

Saksikan Juga

Prabowo Panggil Menkeu Purbaya Dadakan ke Istana, Ada Apa? | OneNews Update

Banjir Bandang Susulan di Padang, Akses Satu-satunya ke Batu Busuak Putus Total

Tumpukan Sampah Ancam Kesehatan Warga Tangsel

Terseret Arus Banjir, WNA di Bali Ditemukan Tewas Tersangkut di Gorong-gorong

Isak Tangis Kakek Terdakwa Pencurian Burung Langka, Dituntut 2 Tahun Penjara

Area Persawahan di Padang Berubah Menjadi Aliran Sungai Baru

Viral

Pertamina

Bri

Purbaya Yudhi Sadewa

Emas

Bbri