news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Jadi Panelis Diskusi di WEF, Ketum Kadin Anindya Bakrie Ungkap Ambisi Indonesia Kembangkan Kendaraan Listrik (EV).
Sumber :
  • istimewa

Jadi Panelis Diskusi di WEF, Ketum Kadin Anindya Bakrie Ungkap Ambisi Indonesia Kembangkan Kendaraan Listrik (EV)

Saat berbicara di World Economic Forum (WEF), Anindya Bakrie mengungkap, ambisi Indonesia menjadi negara acuan standar pengolahan Material Baterai Kendaraan Listrik.
Selasa, 21 Januari 2025 - 20:21 WIB
Reporter:
Editor :

“Kita belum tahu bagaimana bentuknya nanti, apakah akan lebih mengarah ke kesepakatan bilateral, tetapi bagi Indonesia yang memulai dari posisi yang lebih rendah dan mengingat kita belum memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan AS, saya rasa ini bisa menjadi suatu potensi keuntungan dan kerja sama yang saling menguntungkan,“ papar Anin.

Selain Anindya Bakrie, dalam Sesi Diskusi “Industri di Era Cerdas“ yang bertema “Mendapatkan Rantai Pasokan EV yang Tepat” itu juga hadir sebagai panelis Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi, Departemen Sains, Teknologi, dan Inovasi Afrika Selatan Bonginkosi Emmanuel Nzimande, Co-Chairman Contemporary Amperex Technology Co., Limited, Pan Jian, Presiden Federasi Buruh AS dan Kongres Organisasi Industri Elizabeth Shuler, Pemimpin Eksekutif Rio Tinto Jakob Stausholm, dan dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi Business Insider Jamie Heller.

Rantai Pasok

Lebih lanjut dijelaskan,  Indonesia  sangat berkeinginan dan membutuhkan peran dalam ekosistem rantai pasokan kendaraan listrik. Hal ini dimungkinkan dengan Indonesia yang memiliki sumber daya yang diperlukan untuk berkontribusi pada dunia.

Dari sisi sumber daya alam, jelas Anindya Bakrie, Indonesia memiliki cadangan mineral strategis yaitu 22 persen cadangan nikel dunia ada di Indonesia. Belum lagi ditambah dengan timah, tembaga, dan bauksit yang masuk dalam lima besar dunia.

Sementara dari sisi energi, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang luar biasa, mulai dari panas bumi, hidro, tenaga surya, hingga angin. Saat ini, Pemerintah telah menargetkan pembangunan pembangkit listrik sebesar 100 gigawatt dalam 15 tahun ke depan, dimana 75 persen diantaranya atau 75 gigawat berasal dari energi terbarukan.

“Angka 75 gigawatt ini setara dengan total kapasitas pembangkit yang sudah terpasang di Indonesia saat ini,” papar Anindya Bakrie.

Tak hanya itu, Anin menuturkan bahwa Indonesia juga dianugerahi kekayaan biodiversitas yang luar biasa, mulai dari hutan, lahan gambut, mangrove, hingga terumbu karang, dengan potensi penyerapan karbon mencapai 500 gigaton.

“Potensi ini bisa menjadi sumber pendanaan untuk berbagai inisiatif hilirisasi kami. Selain itu, dengan populasi 285 juta jiwa, dan jika melihat Asia Tenggara secara keseluruhan yang mencapai 800 juta jiwa, kami memiliki pasar yang sangat menjanjikan,“ ungkap Anin. (hsb)

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral