Investasi Bangun Tanggul Laut Raksasa Butuh Dana Hingga Rp123 Triliun, Menko AHY Sebut Dana APBN Tidak Cukup.
Sumber :
  • Taufik Hidayat/tvOnenews.com

Investasi Bangun Tanggul Laut Raksasa Butuh Dana Hingga Rp123 Triliun, Menko AHY Sebut Dana APBN Tidak Cukup

Minggu, 1 Desember 2024 - 18:22 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Pemerintah tengah mencari pendanaan untukl pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di pantai utara Jakarta. Kehadiran investasi swasta sangat diperlukan untuk membantu pemerintah (APBN) membangun proyek yang diperkirakan butuh dana hingga Rp123 triliun tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024),

AHY menyebutkan bahwa anggaran pembangunan tanggul laut raksasa di pantai utara Jakarta dari wilayah Banten hingga Bekasi diperkirakan mencapai Rp123 triliun untuk delapan tahun ke depan. Dia mengaku bahwa dana pemerintah pusat saja tidak cukup untuk membangun tanggul laut raksasa tersebut, sehingga dibutuhkan peran investasi swasta.

"Jadi banyak pekerjaan infrastruktur dari ujung ke ujung dan tidak bisa hanya pemerintah pusat. Biayanya untuk delapan tahun itu kurang lebih Rp123 triliun, tidak mungkin dari APBN saja," kata Menko AHY.

Lebih lanjut AHY menjelaskan bahwa anggaran Rp123 triliun dibutuhkan termasuk untuk perbaikan sanitasi termasuk normalisasi sungai, sehingga dia menekankan bahwa biaya sebesar ini tidak mungkin hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Inilah hadirnya investasi yang kuat dan kredibel tadi diperlukan. Dan disini melibatkan banyak elemen dari pengusaha lokal juga dalam negeri," ujar AMenko HY.

Meski membutuhkan biaya yang sangat besar, Menko AHY menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa di Pantai Utara Jakarta dirancang untuk mengatasi ancaman banjir rob dan penurunan permukaan tanah yang terus terjadi di kawasan tersebut.

Pembangunan tanggul laut raksasa ini merupakan bagian dari proyek infrastruktur jangka panjang untuk melindungi kawasan pesisir utara Jakarta dan sekitarnya.Misalnya saja di wilayah Muara Baru, penurunan tanah mencapai 10 cm per tahun, sehingga tanggul setinggi 4,8 meter yang ada saat ini diperkirakan akan kehilangan efektivitasnya pada 2033.

"Di Muara Baru misalnya itu setiap tahun turun kurang lebih 10 cm. Dalam 10 tahun berarti 1 meter. Nah tanggul-tanggul yang sudah dibikin dan sedang dilanjutkan Ini tingginya 4,8 meter, diperkirakan tahun 2033 sudah bisa bahaya lagi. Nah artinya perlu ada yang lebih tinggi lagi," jelas Menko AHY.

Diperluas

Lebih lanjut Menko AHY menjelaskan, rencana pembangunan tanggul laut raksasa ini ternyata tidak hanya terbatas di Jakarta, proyek ini juga akan mencakup daerah Pantura, seperti Kendal, Semarang, Kudus, hingga Jawa Timur.

Menko AHY menyebutkan bahwa pembangunan tanggul sepanjang ratusan kilometer di wilayah ini juga harus direncanakan untuk jangka panjang. Namun, prioritas awal pada kawasan Pantai Utara Jakarta sepanjang 40 kilometer, mencakup Banten hingga Bekasi.

Selain membangun tanggul, AHY menyoroti pentingnya langkah mitigasi lainnya, seperti penyediaan pasokan air bersih dari sumber-sumber seperti Jatiluhur dan Krayen. Selain itu, perbaikan sanitasi, normalisasi sungai, dan pengelolaan infrastruktur lain akan menjadi bagian integral dari proyek tersebut. (Ant)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:21
03:26
07:40
02:04
01:13
03:43
Viral