- ANTARA Foto
Arah Tata Kelola Pertahanan di Bawah Komando Prabowo Subianto, Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional (DPN) hingga Dorong Industri Strategis
"Dalam konteks kekuatan darat, kekuatan laut, dan kekuatan udara yang nanti secara spesifik selintas akan saya berikan penjelasan," ujarnya beberapa waktu lalu.
Di samping itu, pengembangan center of excellence di bidang pertahanan negara juga sangat penting. Maka, Kemenhan melanjutkan dan mengembangkan laboratorium pertahanan nasional yang dilaksanakan oleh Universitas Pertahanan (UNHAN).
Dalam konteks pengembangan kebijakan dan strategi, Sjafrie menambahkan bahwa Kemenhan akan mulai untuk memproses reformasi birokrasi pertahanan negara.
"Saatnya kita akan melakukan reformasi birokrasi pertahanan negara agar supaya birokrasi pertahanan negara ini bisa mendapatkan perhatian," kata dia.
Rapat kerja bersama DPR tersebut juga beragendakan pembahasan rencana program 100 hari kerja Menhan dan kesiapan Pilkada Serentak 2024.
Maka, Menhan juga sedikit sekilas menjelaskan apa yang akan dilakukan kementeriannya selama masa pemerintahan Prabowo.
"Bukan hanya 100 hari kerja, tetapi bagaimana konsep strategi Kementerian Pertahanan, yaitu melanjutkan dan mengembangkan pembangunan kekuatan pertahanan negara yang sudah dirintis lima tahun yang lalu oleh Menhan Prabowo Subianto," ujar Sjafrie.
Pindad jadi Garda Terdepan DEFEND ID Kembangkan Industri Pertahanan
Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, juga menyoroti betapa pentingnya industri pertahanan bagi Indonesia. Industri pertahanan tak hanya soal keamanan, tapi juga investasi strategis untuk melindungi aset negara dan mendukung sektor-sektor lain.
Menurut Rachmat Pambudy, setiap negara maju selalu memiliki industri pertahanan yang kuat sebagai fondasi.
"Tidak ada negara maju tanpa industri pertahanan yang kuat. Industri ini bukan hanya untuk bertahan, tetapi juga merupakan investasi strategis yang melindungi kekayaan negara dan mendukung sektor lain, seperti pertanian, yang akan memiliki nilai tambah lebih tinggi dengan dukungan teknologi berbasis pertahanan yang kokoh,” kata Rachmat saat berkunjung ke PT Pindad (Persero) di Bandung, pada Jumat, 15 November 2024.
- Dok PT Pindad
Dalam kunjungannya ke Pindad, Rachmat melihat perkembangan teknologi pertahanan di Indonesia dan mendiskusikan strategi menuju kemandirian alutsista, khususnya dalam rangka menyambut era Indonesia Emas pada tahun 2045.