- Antara/Bayu S.
Pinjol Berisiko! Pemerintah Tawarkan KUR sebagai Alternatif Pembiayaan, Apa Keunggulannya?
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah memandang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa menjadi opsi pembiayaan untuk menggantikan pinjaman online (pinjol) yang sering kali membawa masalah bagi nasabah.
Menurut Gede Edy Prasetya selaku Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, KUR menawarkan akses pembiayaan yang lebih aman dan rendah bunga dibandingkan pinjol.
Ia mengajak masyarakat untuk memilih layanan KUR demi pembiayaan produktif yang lebih stabil dan terjamin.
Gede menjelaskan bahwa KUR merupakan alternatif yang lebih baik bagi masyarakat yang membutuhkan akses pembiayaan.
Ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar lebih memilih KUR daripada pinjol, karena KUR memiliki bunga yang lebih rendah.
“Jadi mudah-mudahan nanti kita bisa menggantikan itu (pinjol). Kita edukasi masyarakat bahwa kita bikin usaha yang bagus dulu, kemudian penuhi syaratnya nanti pasti akan dapat, dan itu pasti akan membantu mereka, karena kan bunganya sangat rendah," kata Gede di acara *KUR Meets The Press* di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
KUR juga dianggap lebih aman karena tidak memiliki risiko penyalahgunaan data pribadi yang sering terjadi pada pinjol.
Dibandingkan dengan pinjol, KUR menawarkan bunga yang lebih bersaing dan tidak memerlukan agunan tambahan untuk pinjaman hingga Rp100 juta.
Tingkat kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) KUR saat ini juga terjaga rendah, yaitu di 2,19%.
“NPL kita saat ini adalah 2,19%. Jadi kemarin isu yang mengatakan 5% itu tidak benar," terang Gede.
Angka tersebut menunjukkan bahwa program KUR cukup stabil dan menjadi pilihan yang lebih aman bagi masyarakat.
Ke depan, pemerintah akan terus memperkuat regulasi dan pengawasan untuk memastikan penyaluran KUR lebih tepat sasaran.
Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan KUR bisa menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat untuk mendapatkan akses pembiayaan tanpa risiko besar.
"Mudah-mudahan nanti juga kalau ini bisa dilakukan dengan baik barangkali nanti yang namanya pinjol mudah-mudahan juga bisa kita bantu untuk bisa menyelesaikan permasalahannya," tambah Gede.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp246,58 triliun hingga Oktober 2024, yang melibatkan sekitar 4,27 juta debitur.
Angka ini menunjukkan pencapaian sebesar 88,06% dari target KUR 2024 yang ditetapkan sebesar Rp280 triliun.
Dengan mendorong penggunaan KUR, pemerintah berharap masyarakat bisa mendapatkan akses pendanaan yang lebih aman, murah, dan tanpa risiko penyalahgunaan data. (ant/rpi)