- Istimewa
3 Nama Kandidat Menteri/Kepala Penerimaan Negara, Edi Slamet Irianto Masuk: Siap Isi Kementerian Baru di Kabinet Prabowo-Gibran?
Tokoh kelahiran Bogor, 19 Februari 1963 itu juga pernah menjadi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (2012-2014). Saat itu, ia mengampu bertugas mengelola penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, salah satu bidang penting di Kementerian Agama.
Karirnya berkembang pesat pada era Sri Mulyani jilid I dan berhasil lolos sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) hingga tahun 2019. Saat ini, lulusan Universitas Pennsylvania itu menjadi Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM.
Meski pengalamannya cukup bagus, Anggito masih dianggap kurang pengalaman dalam administrasi perpajakan dan kepabeanan, dua bidang yang krusial untuk kementerian penerimaan negara. Selain itu, masih terdapat isu pribadi yang perlu diklarifikasi untuk meningkatkan kepercayaan publik.
2. Prof. Dr. Edi Slamet Irianto, S.H., M.Si.
Lahir di Kuningan, 3 Mei 1963, Edi Slamet Irianto pernah menjabat sebagai Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I (2013-2015). Saat itu, ia bertugas untuk mengelola penerimaan pajak di salah satu wilayah penting Indonesia, dengan fokus pada efisiensi dan kepatuhan pajak.
Setelahanya, Edi Slamet kemudian juga pernah mengampu jabatan sebagai Direktur Pemeriksaan dan Penagihan DJP (2015-2016) yang bertanggung jawab atas pengawasan dan pengumpulan piutang pajak di tingkat nasional.
Pada tahun 2016-2021, ia ditunjuk untuk menjadi Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan II (2016-2021) yang bertugas mengawasi penerimaan pajak di wilayah Jakarta Selatan yang merupakan pusat bisnis dan komersial. Setelah itu, ia memimpin pengelolaan pajak sebagai Kepala Kanwil DJP Jakarta Utara (2021-2023).
Jebolan Lemhanas RI itu saat ini menjadi Guru Besar Ilmu Politik Hukum Pajak, Universitas Islam Sultan Agung (2023-sekarang). Selain itu, Edi Slamet adalah Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Prabowo-Gibran 2024 yang bertugas merumuskan strategi penerimaan negara dan kebijakan perpajakan dalam tim pemenangan Prabowo-Gibran.
Meski Memiliki Prestasi sebagai praktisi kebijakan dan administrasi perpajakan, Edi belum pernah menangani kebijakan administrasi kepabeanan dan belum pernah menjabat sebagai eselon 1.
3. Dr. Permana Agung Dradjattun, M.Sc.
Permana Agung boleh dibilang lebih senior dari dua kandidat sebelumnya. Tokoh kelahiran Lombok, 27 Oktober 1952 itu pernah menjabat sebagai Dirjen Bea dan Cukai pada 1998-2002 silam.