Inilah Deretan Batik Termahal di Dunia, Ada yang Harganya Mencapai Ratusan Juta Rupiah
Jakarta, tvOnenews.com - Tanggal 2 Oktober diperingati dengan Hari Batik Nasional. Seperti yang diketahui banyak orang, Batik merupakan kain bercorak khas Indonesia yang dibuat di banyak daerah dan memiliki ciri khasnya masing-masing.
Pembuatan batik membutuhkan keterampilan tinggi, sehingga dibuat oleh para pengrajin yang sudah berpengalaman. Susahnya proses pembuatannya membuat batik dijual dengan harga yang cukup tinggi, terutama batik tulis yang proses penggambarannya menggunakan tangan pengrajin.
Namun, apa saja batik termahal di dunia? Berikut ini informasinya kami rangkum untuk Anda.
1. Batik Halus Cirebon
Batik halus Cirebon merupakan salah satu batik termahal di dunia. Dibuat di Cirebon, batik ini biasanya dikenal dengan motif mega mendung yang berbentu gumpalan awan putih.
Melansir dari situs Indonesia Kaya, batik Cirebon dijual dengan harga tinggi karena dikerjakan deng teknik wit, yaitu satu garis lurus batas yang dibuat deng diblok berlapis lilin. Hal ini bertujuan agar terbentuk satuan garis lengkung yang halus.
Cara yang sangat rumit ini membutuhkan keterampilan yang mahir. Batik Halus Cierbon dihargai sekitar Rp30 juta per lembar. Sayangnya, pengrajin Batik Halus Cirebon mulai jarang ditemukan lantaran pengerjaannya yang sangat detail dengan motif yang rapi dan estetik.
2. Batik Corak Belanda
Batik Corak Belanda merupakan salah satu batik yang termahal dan dibuat oleh pengrajin batik Belanda maupun Indo-Eropa ng tinggal di area pesisir utara serta kota besar Pulau Jawa. Motif batik corak Belanda ini menampilkan ragam bunga-bunga dengan warna cerah dan memikat.
Para pengusaha batik Indo-Eropa mulai bermunculan pada pertengahan abad ke-19. Kebanyakan pengusaha tersebut tidak bisa membatik, mereka hanya bisa menciptakan banyak motif dan memperkerjakan pengrajin batik wanita.
Di awal perkembangannya, pengrajin batik Belanda menggunakan warna-warna dari tumbuhan seperti merah dari akar pohon mengkudu, biru dari daun nila, cokelat dari tanaman sogo jambal, dan kuning dari tegeran.
Salah satu corak batik yang sangat dikenal banyak orang dikembangkan oleh Carolina Josephina Von Franquemont, seorang warga negara Belanda.