- tvOnenews.com
Ambisius! Kementerian ESDM Bakal Bangun PLTS Terapung di 257 Waduk PUPR, Total Kapasitasnya 70 Kali Lipat Cirata
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong upaya pengembangan energi terbarukan di Indonesia, dengan membidik ratusan waduk untuk membangun PLTS Terapung.
Belum lama ini, Kementerian ESDM mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di permukaan waduk yang dikelola PUPR.
Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, menjelaskan bahwa pemanfaatan PLTS Terapung atau floating PV di berbagai waduk milik Kementerian PUPR akan memungkinkan tambahan kapasitas listrik sebesar 14,7 gigawatt.
"Dengan memanfaatkan floating PV pada beberapa permukaan bendungan yang dimiliki Kementerian PUPR, kita bisa mengakselerasi tambahan 14 GW lagi," ujar Hendra dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Inisiatif ini sekaligus menjadi bagian penting dari strategi pemerintah dalam mempercepat penggunaan energi bersih dan menuju target Net Zero Emissions pada tahun 2060.
Terkait lokasinya, pengembangan PLTS terapung tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia, meliputi Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Hendra menambahkan, proses inventarisasi harus dilakukan untuk memastikan kesiapan jaringan listrik, dan kapan proyek tersebut dapat masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sesuai dengan target Commercial Operation Date (COD).
"Nah, ini tentu saja mesti diinventarisasi ya, karena antara potensi, kesiapan jaringan listrik, dan kapan masuk RUPTL sesuai dengan COD, sudah dikomunikasikan dengan Gatrik dan PLN. Jadi, nanti tinggal melihat kapan masuk dalam rencana," jelasnya.
Berdasarkan data yang ada, potensi penggunaan waduk milik Kementerian PUPR untuk PLTS terapung mencapai total 89,37 gigawatt, tersebar di 293 lokasi.
Dari jumlah tersebut, 257 lokasi dengan potensi daya 14,7 gigawatt merupakan properti milik Kementerian PUPR.
Lebih rinci, lokasi yang dibidik meliputi Jawa-Bali dengan 114 lokasi yang memiliki kapasitas 9 gigawatt, Sumatera dengan 17 lokasi berkapasitas 2 gigawatt, Kalimantan dengan 11 lokasi berkapasitas 690 megawatt, Sulawesi dengan 15 lokasi berkapasitas 1,6 gigawatt, dan Maluku-Nusa Tenggara dengan 100 lokasi berkapasitas 1,3 gigawatt.
Dengan rencana besar ini, pemerintah berharap pengembangan PLTS terapung tidak hanya mempercepat transisi menuju energi bersih, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan emisi karbon serta memastikan penggunaan energi yang lebih efisien di masa mendatang.
Jika terealisasi, proyek ini boleh dibilang termasuk yang sangat ambisius. Bagaimana tidak, Indonesia saat ini baru memiliki satu PLTS Terapung yakni PLTS Cirata yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara.
Mengutip dari laman resmi PLN, PLTS Terapung Cirata memiliki kapasitas 192 megawatt peak yang bisa menyuplai listrik ke 50 ribu rumah.
Maka, apabila pemerintah berencana membangun ratusan PLTS terapung dengan kapasitas 14 Gigawatt, sedikitnya itu sama saja dengan 70 kali lipat kapasitas PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat. (rpi)