- Antara Foto
Saat Kelas Menengah Turun Kelas, Penjualan Mobil Nasional Kian Terpuruk, Anjlok Hingga 17,05 Persen Hingga Agustus 2024
Jakarta, tvOnenews.com - Berkurangnya jumlah kelas menengah diIndonesia dalam lima tahun terakhir berimbas pada kinerja penjualan mobil. Seiring dengan kelas menengah yang turun kelas menjadi rentan miskin, jumlah penjualan mobil nasional stagnan dan cenderung turun.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, selama periode Januari - Agustus 2024, total penjualan mobil nasional secara kumulatif hanya sebesar 560.619 unit. Jumlah penjualan mobil (wholesales) ini tercatat anjlok sebesar 17,05 persen dibandingkan periode Januari - Agustus 2023 sebesar 675.859 unit.
Selama delapan bulan pertama di 2024, Gaikindo mencatat terjadinya penurunan penjualan bukan hanya pada mobil konvensional, tetapi juga mobil LCGC (mobil murah ramah lingkungan) yang mencatat penurunan penjualan sebesar 13,61 persen menjadi 139.079 unit.
Dari sisi merek mobil, pada periode Januari - Agustus 2024, penjualan terbesar masih dikuasai oleh merek Toyota dan Lexus yang mencatat total penjualan sebesar 184.828 unit. Selanjutnya, disusul oleh Daihatsu (113.173 unit), Mitsubishi (66.122 unit), Honda (61.394 unit), dan Suzuki (43.808 unit).
Sementara itu, grup otomotif di bawah PT Astra International Tbk (ASII) menguasai 57 persen pangsa pasar otomotif nasional dengan mengandalkan merek Toyota + Lexus, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot. Bahkan, di kelas LCGC, Grup Astra menguasai pasar otomotif hingga 76 persen.
Bulanan Tertinggi
Sementara dari sisi bulanan, penjualan mobil nasional masih mencatat pertumbuhan (MoM) dengan total penjualan sebesar 76.304 unit di bulan Agustus 2024, atau naik tipis 2,80 persen dibandingkan dengan penjualan bulan Juli 2024 sebesar 74.229 unit. Namun, jika dibandingkan dengan penjualan Agustus 2023 lalu, penjualan mobil mencatat penurunan hingga 14,10 persen.
Sementara untuk kelas LCGC, penjualan mobil pada bulan Juli 2024 juga mencatat kenaikan dari 14.809 unit di Juli 2024 menjadi 15.693 unit di Agustus 2024. Namun, jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan engan penjualan pada bulan Agustus 2023 sebesar 18.547 unit.
Naiknya penjualan mobil di Agustus 2024 ini sesuai dengan perkiraan para pelaku pasar menyusul banyaknya rilis varian mobil baru pada gelaran pameran GIAAS 2024 yang berlangsung hingga akhir bulan Juli 2024 lalu. Penjualan mobil di Agustus 2024 ini bahkan tercatat menjadi yang tertinggi sepanjang 2024.
Stagnasi penjualan otomotif telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir, dimana penjualan mobil nasional bertahan di kisaran 1 juta unit per tahun. Lemahnya penjualan mobil ini terjadi di tengah turunnya jumlah kelas menengah di Indonesia.
Berkurangnya jumlah kelas menengah yang diduga turun kelas menjadi kelompok rentan miskin, terungkap dalam rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pada 2019 tercatat ada 57,33 juta kelas menengah atau 21,45 persen dari total penduduk Indonesia.
Namun pada 2024, jumlah kelas menengah menjadi 47,85 juta atau 17,13 persen dari total penduduk Indonesia. Artinya, penduduk kelas menengah telah menyusut hingga 9,48 juta dalam kurun waktu lima tahun.
Sementara pada periode yang sama, terjadi peningkatan jumlah dan persentase kelompok penduduk rentan miskin dari 54,97 juta menjadi 67,69 juta atau dari 20,56 persen menjadi 24,23 persen. (hsb)