- tangkapan layar@https://texcalenergy.com/our-operation/#mahatopsc
SKK Migas Setujui Rencana Pengembangan Tahap II di Mahato PSC, Kontraktor Akan Lakukan Pengeboran 14 Sumur Minyak
Jakarta, tvOnenews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas telah menyetujui rencana pengembangan tahap II di Mahato PSC. Pengembangan lebih lanjut akan dilakukan di PB field dengan melakukan pengeboran sumur baru.
Hal tersebut terungkap dalam informasi yang disampaikan oleh Cue Energy Resources ke Bursa Efek Australia, Senin (17/6/2024). Cue Energy yang merupakan perusahaan asal Selandia Baru ini adalah pemilik 12,5 saham (partcipating interest) di Blok Mahato.
SKK Migas telah menyetujui rencana pengembangan Field Development Optmisation (OPL) tahap 2. Hal ini mencakup pengeboran di 14 sumur baru, konversi sumur yang sudah berproduksi, dan membangun tiga lokasi pengeboran baru, serta menambah fasilitas produksi dan pipa.
Tahap pertama program pengembangan ini telah selesai dikerjakan, selanjutnya pengembangan menyeluruh diharapkan akan butuh waktu 12 - 18 bulan ke depan.
"Pengembangan tahap berikutnya ini memiliki potensi untuk mendorong dan mengembangkan produksi. Kegiatan telah mulai dikerjakan, dengan 14 sumur diharapkan rampung dalam dua tahun," kata CE) Cue Energy Resources Matthew Boyall.
Potensi Besar
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Blok Mahato sangat menarik dari sisi ekonomis. Dengan model Production Sharing Contract (PSC) dengan pemerintah Indonesia, biaya pengeboran dan pengembangan akan bisa diklaim kontraktor sebagai biaya cost of recovery yang akan diambil dari hasil produksi minyak yang dihasilkan.
Saat ini, Mahato PSC telah memiliki 22 sumur produksi minyak, dengan produksi di atas 6 ribu barel minyak per hari. Produksi minyak dari blok migas yang terletak di wilayah Kepulauan Riau ini, disalurkan melalui jaringan infrastruktur pipa.
Setelah pengembangan tahap pertama, Mahato PSC memperkirakan akan bisa meningkatkan produksi minyaknya hingga mencapai 10 ribu barel minyak per hari.
Berbeda dengan kontrak bagi hasil dalam gross split, Mahato PSC adalah kontrak migas lama yang sudah disepakati sejak 20 Juli 2012 lalu.
Selain Cue Energy yang memiliki 12,5 persen saham, pemilik Mahato PSC lainnya adalah Texcal Mahato EP FZCO (51 persen), Bukit Energy Central Sumatra PTE Ltd (25 persen), dan Central Sumatra Energy Mahato Ltd (11,5 persen). (hsb)