- PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Pembangunan Ruas Tol Probolinggo - Besuki Ditargetkan Rampung November 2024, Ternyata Seperti Ini Progres Kontruksinya...
Jakarta, tvOnenews.com - Proses pembangunan ruas tol Probolinggo - Besuki sepanjang 49,68 kilometer ditargetkan rampung pada November 2024. Saat ini, progres konstruksi ruas tol ini telah mencapai 35,84 persen.
Hingga bulan April 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB) yang mengelola Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, mencatat progres konstruksi Tol Problinggo - Besuki telah mencapai 35,84 persen.
Ruas tol Probolinggo - Besuki ini merupakan bagian Tahap I dari pembangunan Ruas Tol Probolinggo - Banyuwangi sepanjang 175,78 kilometer. Selain Tahap I, ruas Tol Tahap II nantinya menghubungkan Besuki - Banyuwangi sepanjang 126,10 kilometer.
Pembangunan ruas tol Probolinggo - Besuki ini sendiri terbagi atas 3 Paket Pekerjaan Konstruksi yaitu Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton) hingga Paket 3 (Paiton-Besuki).
Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi Adi Prasetyanto mengatakan, untuk pembebasan lahan, PT JPB mencatat hingga April 2024 progresnya telah mencapai 97,10 persen.
"Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, maka pengerjaan kontruksi untuk pembangunan Tahap I Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Ruas Probolinggo-Besuki ditargetkan dapat selesai pada November 2024," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).
Lebih lanjut dia menjelaskan, Pembangunan Tahap I Probolinggo-Besuki nantinya akan memiliki tiga Gerbang Tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki.
Selain itu, ruas tol ini juga akan memiliki 3 buah simpang susun yaitu Simpang Susun (SS) Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki serta dilengkapi dengan 2 lokasi rest area yang terletak di Sta 33+700 di kedua arah, arah Probolinggo maupun arah Besuki.
“Dalam membangun Jalan Tol ini, PT JPB bersama kontraktor pelaksana serta konsultan pengawas dan konsultan pengendali mutu berkomitmen akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik hingga keselamatan lingkungan,” ungkap Adi Prasetyanto. (hsb)