- Barito Pacific
Saham-saham Prajogo Pangestu Terus Melejit, Ekonom Sebut Janji Prabowo-Gibran Punya Pengaruh Kuat untuk Keberlanjutan
Jakarta, tvOnenews.com - Melejitnya saham-saham saham milik pengusaha Prajogo Pangestu berhasil menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (15/5/2024).
IHSG ditutup menguat 1,36% atau 96 poin ke level 7.179 berkat moncernya saham-saham milik Prajogo Pangestu seperti TPIA, BRPT, PTRO, hingga CUAN yang naik secara signifikan.
Sepanjang perdagangan, IHSG terpantau bergerak pada kisaran 7.082-7.192. Sementara, kapitalisasi pasar pasar tercatat naik mencapai Rp12.193 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 296 saham menguat, 257 saham melemah, dan 224 saham stagnan sepanjang perdagangan kemarin.
Saham-saham milik Prajogo Pangestu seperti TPIA, BRPT, CUAN, BREN, hingga PTRO ditutup melesat secara kompak.
Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 8,31%, Barito Pacific (BRPT) naik 7,29%, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) naik 6,80%, Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik 7,55%, dan Petrosea Tbk (PTRO) naik hingga 19,72%.
Terkait hal tersebut, Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo menjelaskan beberapa alasan mengenai moncernya saham-saham Prajogo Pangestu.
Menurut Lucky, saham-saham perusahaan milik Grup Barito masih akan memiliki prospek yang bagus dalam beberapa waktu ke depan, lantaran posisinya yang kuat dalam menguasai berbagai sektor raw materials dan strategis sekaligus.
"Untuk beberapa waktu kedepan, saham-saham Prajogo Pangestu masih memiliki sustainability bisnis yang positif," ucap Lucky saat dihubungi tvOnenews.com, Kamis (16/5/2024).
Menurut Lucky, emiten-emiten yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu merupakan emiten yang memiliki lini bisnis sangat strategis.
Sebab ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan milik Prajogo Pangestu sektor barang baku, energi, dan industri sangat powerfull dan agresif.
Misalnya saja Chandra Asri yang kuat di bidang petrokimia, Star Energy di industri panas bumi dan pembangkit listrik, serta Barito Renewables yang bergerak di sektor energi bersih atau energi baru terbarukan (EBT).
Belum lagi kemitraan-kemitraan yang dijalin dengan perusahaan-perusahaan pelat merah, misalnya seperti PLN.
Contoh kuatnya grup Prajogo di sektor strategis adalah manuvernya yang baru-baru ini mengakuisisi pembangkit listrik tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yakni PLTB Sidrap di Sulawesi selatan.
"Barito berada pada momentum yang sangat strategis, apalagi didorong dengan kemitraan bersama perusahaan negara," ujarnya.
Lebih lanjut, terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, juga dapat menjadi pemicu yang positif.
Pasalnya, pasangan presiden dan wapres terpilih itu memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia (super power) dalam bidang energi baru dan terbarukan (renewables) dan energi berbasis bahan baku nabati (bioenergy).
"Kinerja saham ini masih memiliki ruang pertumbuhan yang bagus karena momentum pelantikan presiden. Mengingat, Prabowo-Gibran dalam kampanyenya selalu mengagungkan soal isu kemandirian energi," ujar Lucky.
Melihat momentum dan posisi grup Barito saat ini, maka sangat masuk akal jika semua itu secara tidak langsung menjadi trigger positif terhadap sentimen pasar. (rpi)