- Dee Company
Fantastis! Penghasilan Film Vina: Sebelum 7 Hari Capai Puluhan Miliar hanya dalam Seminggu, Ditonton Lebih dari 2,5 Juta Orang di Bioskop di Hari ke-6
Jakarta, tvOnenews.com - Film Vina: Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata kasus pembunuhan di Cirebon, boleh dibilang sukses besar.
Film yang mengisahkan tentang pembunuhan Vina dan Eky kekasihnya itu telah disaksikan lebih dari 2,5 juta penonton pada hari keenam sejak rilis di bioskop Rabu, 8 Mei 2024.
Dee Company selaku rumah produksi yang membuat film tersebut merilis rincian pencapaian tersebut melalui Instagram resminya.
“Hari keenam 2.548.478 orang menyaksikan kisah almarhum Vina. Hentikan bully sekarang,” demikian keterangan dari unggahan akun deecompany_official, dikutip Rabu (15/5/2024).
Rilis tersebut juga diunggah oleh sang sutradara Anggy Umbara melalui akun pribadinya.
Sehari sebelumnya, Anggy Umbara selaku sutradara juga menyampaikan harapannya atas film tersebut.
Selain kampanye anti perundungan, Anggy berharap film tersebut membuka mata banyak orang atas kasus pilu yang menimpa Vina.
“Hari Kelima Penayangan Film Vina: Sebelum 7 Hari. Semoga penuh manfaat, lebih banyak menebarkan kebaikan daripada keburukan dan kebencian terhadap sesama Manusia, sesama Makhluk Tuhan,” kata Anggy Umbara.
Jika mau berhitung, lantas berapakah penghasilan Dee Company sebagai rumah produksi yang membuat film bergenre horor tersebut?
Penghasilan Film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’ di Hari ke-6
Pada tahun 2023 lalu sutradara senior Joko Anwar pernah membeberkan budget atau biaya produksi sebuah film hingga cara menghitung pendapatan dari industri film di Indonesia.
Diterangkan, biaya yang dibutuhkan untuk membuat film mikro di Indonesia berkisar di bawah Rp3 miliar.
Film kategori rendah umumnya menelan biaya p3-6 miliar, kategori menengah menghabiskan Rp6-10 miliar, dan kategori tinggi Rp10-20 miliar.
Joko Anwar menjelaskan, pendapatan kotor untuk satu film Indonesia adalah 1 tiket x Rp40 ribu (harga rata-rata tiket bioskop).
Sedangkan setiap perusahaan film atau produser, biasanya akan menerima keuntungan sebesar Rp18.000 per tiket yang terjual.
"Pendapatan tayang bioskop yang diterima bersih ke perusahaan film setelah dipotong pajak dan dibagi 50-50 persen dengan bioskop (rata-ratanya saat ini) adalah 1 tiket x 18 ribu IDR," tulis Joko Anwar.
Pada hari keenam, Dee Company merilis rincian film Vina: Sebelum 7 Hari telah ditonton oleh 2.548.478 orang.
Jika mengacu pada keterangan Joko Anwar, maka dapat diasumsikan bahwa Dee Company milik Dheeraj Kalwani saat ini sudah meraup keuntungan hingga Rp45,87 miliar.
Namun, pendapatan tersebut tentu masih harus dikurangi biaya produksi dan biaya promosi, sisanya adalah keuntungan produser.
Jika jumlah penonton terus bertambah hingga 'Vina: Sebelum 7 Hari' turun dari layar bioskop-bioskop, maka bukan tidak mungkin keuntungan bersih dari film tersebut bisa mencapai puluhan hingga ratusan miliar. Fantastis!
Diangkat dari Kisah Nyata yang Belum Tuntas di Cirebon
Disutradarai Anggy Umbara film ini mengisahkan kisah Vina Dewi Arsita yang mengalami pembunuhan dan pemerkosaan geng motor pada 2016 silam.
Film yang diproduseri Dheeraj Kalwani, CEO Dee Company, diangkat dari kisah nyata dan dibintangi artis-artis berpengalaman seperti Nayla Denny Purnama (Vina), Lydia Kandou (Nenek Vina), Gisellma Firmansyah (Linda), Yusuf Mahardika (Zaki).
Rilisnya film Vina: Sebelum 7 Hari membuat masyarakat kembali memberikan atensi terhadap kasus pembunuhan sadis di Cirebon yang sampai saat ini belum terungkap penuh.
Kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky Rudiana alias Eky kekasihnya terjadi pada 27 Agustus 2016 silam.
Keduanya saat itu menjadi korban pengeroyokan brutal oleh geng motor di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Setelah 8 tahun berlalu, 3 buronan dari 11 pelaku pembunuhan Vina dan Eky sampai saat ini belum bisa ditangkap Polisi.
Kedua sejoli itu awalnya sempat dikabarkan tewas karena kecelakaan tunggal. Namun, keluarga yang menaruh curiga akhirnya meminta polisi untuk mengusut lebih jauh bahwa keduanya tidak meninggal karena kecelakaan.
Benar saja, Polres Cirebon melakukan pengejaran dan berhasil menangkap 8 dari 11 pelaku.
Delapan pelaku pun mendapatkan hukuman atas pembunuhan tersebut. Mereka adalah Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, dan Saka Tatal.
Tiga pelaku lainnya itu Egi, Dani dan Andi sampai saat ini masih menjadi buron dan diketahui masih berkeliaran bebas.
Setelah makam Vina dan Eky dibongkar dan dilakukan otopsi pada hari ke-9, terungkap bahwa keduanya tewas akibat dikeroyok secara brutal oleh geng motor di Jalan Perjuangan depan SMP 11 Kali Tanjung Cirebon.
Bahkan sebelum dihabisi secara keji, Vina sempat diperkosa oleh pelaku yang berjumlah 11 orang dihadapan Eky kekasihnya.
Vina diduga dihajar menggunakan benda tumpul di bagian kepala dan lengan. Tak hanya itu, keluarga juga menyebut bahwa Vina sempat dilindas dengan motor hingga kakinya remuk.
Kasus tersebut diduga bermula dari cinta salah satu pelaku buron bernama Egi yang ditolak dan sakit hati terhadap Vina. (rpi)