Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden justru berencana untuk menambah bantuan militer senilai 1 miliar dolar AS kepada Israel. Rencana pemberian bantuan senjata ini telah diungkapkan kepada sejumlah politisi kunci di negara tersebut. 

Seperti dikutip AP, tiga pejabat Kongres yang berbeda telah mengungkapkan rencana Presiden Joe Biden tersebut. Meski sudah menyebut nilai 1 miliar dolar AS, atau sekitar Rp16 triliun, waktu pengiriman bantuan militer tersebut belum bisa dipastikan. 

Paket bantuan militer terbaru ke Israel ini nantinya akan meliputi amunisi untuk tank senilai 700 juta dolar AS, dan 500 juta dolar AS dalam bentuk kendaraan taktis militer, serta 60 juta dolar AS dalam bentuk peluru mortar. 

Paket bantuan terbaru ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya Amerika Serikat memberikan bantuan paket militer kepada sekutunya Israel. Paket sebelumnya, yang terdiri dari pemberian 3.500 bom yang masing - masing beratnya mencapai 2 ribu pound ditunda bulan ini. 

Paket bantuan terakhir sebelumnya ditunda mengingat banyaknya korban sipil akibat serangan Israel di Gaza. Penghentian ini diharapkan agar bantuan tidak dimanfaatkan Israel untuk melakukan serangannya ke Rafah di bagian selatan Gaza. 

Tiga pejabat kongres yang tidak mau disebut namanya ini belum merinci waktu pemberian bantuan oleh Amerika Serikat. 

Sebelumnya pemerintahan Joe Biden telah didemo dan mendapat kritikan tajam, atas bantuannya kepada Israel yang dalam tujuh bulan terakhir tengah berperang dengan Palestina di Gaza. 

Beberapa rekan separtai Joe Biden di Partai Demokrat bahkan telah mendesak agar Amerika Serikat membatasi pemberian bantuan ke Israel, dan mendesak Israel untuk mengambil langkah tegas untuk melindungi warga sipil di Gaza. 

Bahkan sejumlah demonstrasi mulai meluas di sejumlah kampus - kampus ternama di Amerika Serikat yang mendesak agar Israel menghentikan serangannya ke Gaza Palestina. 

Sebaliknya, pihak oposisi di Partai Republik justru menilai penghentian bantuan akan melemahkan Israel, selaku sekutu Amerika Serikat dalam upayanya memerangi Hamas yang didukung Iran di Palestina. (AP)