news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Potret tambang batu bara milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Sumber :
  • Bumi Resources

Transaksi Saham Bumi Resources Melejit Rp412 Miliar Hari Ini, Tersulut Kabar Pembagian Dividen setelah 22 Tahun dan Kuasi Reorganisasi

Berdasarkan pantauan dari RTI, saham Bumi Resources terbang hingga 21,18% atau 18 poin ke level Rp103 pada sesi penutupan perdagangan, Selasa (23/4/2024) sore.
Selasa, 23 April 2024 - 16:31 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Keluarga Bakrie tiba-tiba mendadak melejit tinggi sepanjang hari ini, Selasa (23/4/2024).

Pergerakan impresif saham BUMI tersebut ternyata disulut oleh kabar segar mengenai rencana pembagian dividen dan kuasi reorganisasi yang akan dilakukan perusahaan.

Berdasarkan pantauan dari RTI, saham BUMI terbang hingga lebih dari 21,18% atau 18 poin ke level Rp103 pada sesi penutupan, Selasa sore.

Sepanjang sesi, saham BUMI bahkan terpantau sempat menyentuh level tertinggi di harga Rp108 dengan harga terendah Rp87. Sebanyak 4,10 miliar saham BUMI ditransaksikan dengan nilai Rp412,00 miliar dan frekuensi transaksi 35.394 kali.

Price to earnings ratio (PER) BUMI berada di 222,99 kali, sedangkan price to book value (PBVR) 161 kali dan kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp38,25 triliun.

Melejitnya saham milik Keluarga Bakrie tersebut ternyata dipengaruhi oleh kabar baik yang disampaikan oleh perusahaan.

Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMI berencana melakukan kuasi reorganisasi atau menghapus akumulasi rugi yang selama ini ditanggung perusahaan.

Lewat laporan resminya, manajemen terdapat beberapa manfaat dari kuasi reorganisasi ini, yaitu memberikan gambaran yang sesungguhnya atas kondisi keuangan BUMI saat ini dan kedepannya.

BUMI diharapkan dapat meneruskan usahanya secara lebih baik, dengan posisi keuangan saat ini dan tanpa dibebani defisit masa lampau.

Sebagai informasi, BUMI memiliki posisi negatif pada laba ditahannya tahun 2012 yakni sebesar 433,0 juta USD. Hal itu disebabkan oleh rugi tahun berjalan sebesar 666,2 juta  USD dan pembagian dividen tunai sebesar 33,9 juta USD.

Diketahui, pembayaran dividen tahun 2012 tersebut adalah pembagian untung terakhir yang dilakukan oleh BUMI.

Saat itu, rugi tahun berjalan tahun 2012 berupa beban bunga sebesar 620,5 juta USD sehubungan dengan pinjaman Perseroan dan rugi atas transaksi derivatif sebesar 344,9 juta USD.

Posisi laba ditahan terus mengalami penurunan hingga mencapai titik terendah di tahun 2015, yaitu sebesar negatif 3.357,1 juta USD karena Perseroan kembali mengalami kerugian pada periode tersebut.

Sebagaimana sebelumnya, beban bunga menjadi faktor yang signifikan atas kerugian Perseroan di periode saat itu.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral