China Kembali Bangun 70 Gigawatt PLTU, Harga Batubara Acuan Naik Menjadi 121 Dolar AS per Ton di April 2024.
Sumber :
  • Antara Foto

China Tambah Kapasitas PLTU HIngga 70 Gigawatt , Harga Batubara Acuan Naik Menjadi 121 Dolar AS per Ton di April 2024

Selasa, 23 April 2024 - 10:57 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Tren kenaikan harga batubara mulai berlanjut di bulan April 2024. Sentimen positif dari rencana China untuk kembali menambah PLTU batubara, langsung membuat harga batubara dunia, termasuk Harga Batubara Acuan (HBA) di dalam negeri merangkak naik. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Harga Batubara Acuan sebesar 121,13 dolar AS per ton di bulan April 2024. 

HBA April 2024 ini naik 10,3 persen dibandingkan HBA Maret 2024 sebesar 109,77 dolar AS per ton. Kenaikan harga ini merupakan yang pertama sepanjang tahun 2024. 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, mengungkapkan, HBA untuk bulan April ini digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Batubara (HPB).

"HBA ini dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, Total Moisture 12,26 persen, total sulphur 0,66 persen, dan Ash 7,94 ditetapkan pada angka USD121,13 per ton," kata Agus Cahyono Adi. 

Selanjutnya, ditetapkan HBA untuk komoditas batubara I, di level  86,93 dolar AS per ton. HBA I ini adalah batubaara dengan kesetaraan nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR, Total Moisture 21,32 persen Total Sulphur 0,75 persen, dan Ash 6,04 persen.

Selanjutnya, Harga Acuan untuk kualitas yang lebih rendah lagi, yakni Batubara II dan III, ditetapkan masing - masing sebesar 57,17 dolar AS per ton dan 36,32 dolar AS per ton.

Harga Global Mulai Naik

Dari bursa komoditas global, harga batubara acuan (Newcastle Coal) telah naik hingga mencapai 136 dolar AS per ton, dan mendekati level tertingginya di tahun 2024. 

Kenaikan harga batubara di bursa komoditas ini terjadi di tengah harapan meningkatnya permintaan dari konsumen batubara utama dunia, seperti China dan India.

China sebagai impotir dan konsumen batubara terbesar dunia, telah merubah kebijakannya di sektor energi. Di tengah gejolak geopolitik global, negara ini akan meningkatkan pembangkit batubara untuk menjamin keamanan energinya. 

Berbeda dari pernyataan sebelumnya, dimana China akan menutup sejumlah pembangkit batu bara (PLTU) demi isu lingkungan. Baru - baru ini, China justru telah mengumumkan rencananya untuk menambah kapasitas PLTU hingga 70 gigawatt di tahun ini. 

Jumlah ini akan menambah pasokan energi dari PLTU batubara China yang tahun lalu telah naik 47 gigawatt. Di saat yang sama, PLTU yang dipensiunkan ternyata nilainya hanya 3,7 gigawatt. (hsb)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:46
01:57
09:29
02:21
02:42
37:55
Viral