- Antara Foto
Emas Menjadi "Safe Haven" dan Diburu Investor Global Saat Konflik Iran - Israel Memanas
Emas Menjadi "Safe Haven" dan Diburu Investor Global Saat Konflik Iran - Israel Memanas
Jakarta, tvOnenews.com - Harga emas berpotensi terus melambung menyusul memanasnya konflik Iran - Israel di Timur Tengah. Di tengah kekawatiran terjadinya perang, emas akan menjadi safe haven, atau menjadi pilihan paling aman bagi investor.
Dugaan serangan balasan Israel terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) pagi langsung anjloknya pasar saham global. Sebaliknya, harga emas justru terpantau merangkak naik 0,3 persen ke level 2.386 dolar AS per troy ounce. Harga emas dunia telah naik dalam lima pekan terakhir.
Pengamat ekonomi Ibrahim Assuaibi mengatakan konflik Iran dan Israel yang memanas dapat memicu para investor beralih ke aset safe haven (investasi risiko rendah) seperti dolar AS dan emas, sehingga bisa mendorong pelemahan terhadap nilai tukar rupiah.
"Penyerangan ini menargetkan bagi para investor sehingga safe haven akan dijadikan sebagai lindung nilai," kata Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut Ibrahim Assuabi memperkirakan memanasnya kondisi di Timur Tengah akan membuat dolar AS kembali menguat. Dia memproyeksikan kemungkinan besar indeks dolar AS akan bergerak ke 108, dan membuat nilai tukar rupiah akan semakin melemah.
"Rupiah pun yang hari ini saya lihat kemungkinan besar akan mengalami penguatan, ini pun juga ikut melemah hampir 108 poin pelemahannya di pagi ini. Ini mengindikasikan bahwa perang di Timur Tengah ini sangat luar biasa sekali," jelas Ibrahim Assuaibi.
Komoditas Melonjak
Lebih lanjut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka ini mengungkapkan, harga emas dunia yang sudah naik 21 persen lebih dalam setahun terakhir, juga masih berpotensi terus menguat. Dia memprediksi kemungkinan besar harga emas dunia mencapai level tertinggi sebesar 2.500 dolar AS per troy ounce.
Selain harga emas, Ibrahim Assuaibi juga memperkirakan harga minyak mentah dunia bisa menembus level 90 dolar AS per barel.
Untuk menghindari gejolak di pasar keuangan dunia, Ibrahim Assuaibi berharap Iran tidak melakukan penyerangan kembali terhadap Israel dan menstabilkan kondisi ekonomi global. (ant)