Potensi Kanker dan Gangguan Ginjal dari Air Minum Dalam Kemasan, Bromat Tidak Bagus untuk Kesehatan.
Sumber :
  • Freepik - fabrikasimf

Waspada! Potensi Kanker dan Ganggu Ginjal dari Air Minum Dalam Kemasan, Konsumsi Bromat Tidak Bagus untuk Kesehatan?

Minggu, 7 April 2024 - 08:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Konsumsi kandungan senyawa bromat yang terdapat di dalam Air Minum Dalam Kemasan diduga akan berpotensi mengalami kanker dan gangguan ginjal.

Kandungan senyawa bromat menjadi salah satu bagian untuk mengolah Air Minum Dalam Kemasan. Tetapi saat ini kandungan tersebut menjadi sorotan lantaran memiliki risiko gangguan ginjal ataupun menyebabkan penyakit kanker.

Hal ini membuat Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (UNDIP) Andri Cahyo Kumoro merespons tentang risiko gangguan ginjal hingga kanker yang disebabkan dari Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) disebut mengganggu kesehatan saat di Jakarta, Sabtu (6/4/2024).

Andri menganggap air keran yang bisa saja dikonsumsi oleh masyarakat untuk kebutuhan cairan tubuh mereka, sebaiknya beralih ke alternatif lain yang memiliki kandungannya aman. Sebab, kandungan di dalamnya jika berlandasan dengan teori dapat menimbulkan penyakit bisa dibenarkan.

Pasalnya sifat bernyawa yang ada di bromat berpotensi karsinogenik atau beracun. Hal ini membuat menimbulkan gejala-gejala penyakit yang beragam selain kanker dan gangguan ginjal.


Ilustrasi Air Minum Dalam Kemasan memiliki kandungan bromat (Freepik)

Contohnya akan berpotensi mengalami gejala gastrointestinal yang di antaranya ada sakit perut, diare, muntah hingga mual-mual sehabis mengonsumsi AMDK.

Apalagi kalau bromat yang dikonsumsi memiliki sifat konsentrasi yang tinggi, sangat berpotensi terkena gangguan ginjal lantaran sempat viral memiliki kandungan yang di luar ambang batas.

Tidak hanya gangguan ginjal saja, senyawa bromat juga akan mengganggu sistem saraf dan pendengaran. Ditambah kalau dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang besar dengan jangka waktu lama bisa menimbulkan efek ginjal terhadap hewan laboratorium.

Meskipun rasa manis yang sangat dinikmati Anda saat mengonsumsi AMDK akan dibuat terus ketagihan sebagai cara untuk orang terus memakai AMDK hanya karena kandungan senyawa bromat diolah melalui proses disinfeksi.

Bromat juga akan muncul ketika reaksi dengan bronim yang alami dan bisa dicari melalui sumber mata air.

Sudah menjadi kebutuhan pokok untuk mengonsumsi AMDK karena terus dipakai oleh dari segala lini di masyarakat. Tetapi apabila tidak menyadari tentang bahayanya bromat, diprediksi akan terasa setelah 10 tahun mengonsumsi kandungan tersebut.

Dihasilkan dari paparan bromat yang memicu efek karsinogenik dinilai akan mengganggu kesehatan Anda 10 tahun ke depan. Walaupun masih diduga dan prediksi dari pakar ahli tersebut.

Tetapi potensi karsinogenik yang akan dirasakan sesuai dengan kadar bromat saat dikonsumsi, dan tergantung dengan kesehatan para konsumen.

Mengacu dari Department of Health New York State, kadar yang terdapat semua di merek air mineral pasti memiliki kandungan bromat di dalamnya. Tetapi kandungannya diresmikan untuk memiliki batas aman kandungan zat bromat.

Peraturan tentang pengolahan bromat sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 26 Tahun 2019 dan Syarat Mutu SNI 3553:2015 Air Mineral dan syarat Mutu SNI 6241:2015 Air Demineral berbunyi kandungan senyawa Bromat di air minum berbasis kemasan harus berukuran 0,01 mg/L.

Karena sempat menjadi sorotan, pengujian terhadap kandungan bromat tidak dilakukan dengan catatan waktu memunculkan laboratorium yang berhasil menunjukkan pengujian hasil senyawa bromat memiliki akreditasi ataupun menjadi pilihan untuk tempat penelitian.

Adanya ozonisasi, ozon bereaksi dengan Bromida saat berada di dalam AMDK dan akan terbentuk menjadi bromat yang berasal dari proses tersebut.

Ditambah, ambang batas maksimal di Indonesia untuk AMDK yang memiliki kandungan bromat hanya 10 mikrogram per liter air.

Tetapi ada sebuah produk yang ketahuan dan sempat viral lantaran mengolah bromat di atas ambang batas di Indonesia. Membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera menguji kelayakan senyawa dari air minum kemasan seluruh Indonesia yang memiliki basis mengolah dengan bromat. (ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral