- Antara
Silicon Valley Bank Kolaps, Pengamat Paul Sutaryono: Peringatan Dini Bagi Industri Perbankan Global
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Assistant Vice President (AVP) PT Bank Negara Indonesia (BNI), Paul Sutaryono mengatakan kebangkrutan yang dialami Silicon Valley Bank (SVB) Amerika Serikat merupakan peringatan dini bagi industri perbankan global.
Pengamat perbankan ini menyatakan perlu adanya kewaspadaan terhadap ketidakpastian ekonomi global. Peringatan dini itu juga berlaku bagi industri perbankan nasional.
“Tetapi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Bank Indonesia hendaknya tetap wajib meningkatkan kewaspadaan terhadap peristiwa jatuhnya SVB yang pernah menduduki top 16 bank di Amerika Serikat,” kata dia, saat dihubungi tvOnenews.com, Minggu (12/3/2023).
Dewasa ini, kondisi likuiditas perbankan nasional saat ini tampak kokoh. Hal itu tampak dari rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) 129,64 persen per Januari 2023. Meskipun rasio itu turun dari 137,67 persen per Desember 2022 namun masih jauh di atas ambang batas 50 persen.
Demikian pula alat likuid/dana pihak ketiga (DPK) 29,13 persen per Januari 2023. Walaupun rasio itu turun dari bulan sebelumnya 31,20 persen tetapi masih jauh di atas ambang batas 10 persen.
Sementara posisi permodalan perbankan nasional juga masih perkasa yang tampak pada rasio capital adequacy ratio (CAR) 25,93 persen per Januari 2023.
“Rasio itu menguat dari bulan sebelumnya 25,63 persen per Desember 2022,” pungkasnya.