Peserta saat Pelatihan Batik Ecoprint di FTI UII (dok UII)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetiyo

Melestarikan Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia dengan Belajar Motif Ecoprint

Kamis, 27 Oktober 2022 - 15:18 WIB

Sleman, DIY - Sebanyak 32 pegiat batik dari berbagai kota di Indonesia mengikuti pelatihan ecoprint di Prodi Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII). Pelatihan digelar dalam rangka ikut merayakan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober.

Terlebih, batik sudah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia (UNESCO) sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009.

Bekerja sama dengan Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI), mereka dilatih bagaimana membuat ecoprint. Para peserta sendiri tak hanya datang dari Yogyakarta, tapi juga kota-kota lain seperti Surakarta dan Purwokerto.

"Senang sekali bisa ikut pelatihan ini, bisa dapat ilmu dan juga teman baru," kata salah seorang peserta, Arina, dikutip dari laman resmi Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII, Kamis (27/10/2022).

Pada pelatihan ini ada dua jenis kain yang digunakan, yakni kain yang diberi warna dan tidak diberi warna. Untuk kain yang diberi warna menggunakan pewarna dari larutan ekstrak zat warna alam.

Larutan ini berasal dari kulit kayu tegeran, tingi, dan mahoni. Adapun teknik ecoprint pada pelatihan ini menggunakan teknis kukus atau steam.

"Cara ini merupakan cara yang sederhana atau simpel, bisa dilakukan oleh siapapun tanpa ada kesulitan," ujar Agus Taufiq, Ketua Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII.

Seperti diketahui, ecoprint merupakan teknik mencetak pada kain menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari daun secara manual. Prosesnya dilakukan dengan cara ditempel sampai timbul motif pada kain.

Menurut Agus, dipilihnya ecoprint sebagai metode pelatihan karena saat ini banyak disukai oleh kalangan pegiat dan pemakai batik, terutama kaum wanita.

"Seperti kita ketahui ecoprint ini sekarang sedang in atau sedang banyak disukai terutama oleh kalangan ibu-ibu. Mereka berkeinginan untuk menguasai atau mampu melaksanakan pewarnaan dengan metode ecoprint," terangnya.

Selain pegiat batik, pelatihan ini juga diikuti oleh mahasiswa maupun masyarakat umum yang ingin menekuni bisnis batik ecoprint. Harapannya dapat lebih membumikan batik ecoprint kepada masyarakat luas.

"Kami berharap agar kami dapat berkontribusi khususnya dalam bidang pendidikan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya generasi muda," pungkasnya. (Apo/Dan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:47
03:10
06:27
06:11
03:16
01:02
Viral