- Laman resmi Museum History of Java
7 Koleksi Museum History of Java yang Jadi Alasan Mengapa Kamu Wajib Kesini
DI Yogyakarta - Museum History of Java merupakan museum yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Beroperasi sejak 8 Desember 2018, museum ini menjadi satu-satunya museum di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menggunakan teknologi AR.
Dilansir dari laman resminya, visi dari museum History of Java ini adalah untuk menjelaskan secara lengkap tentang sejarah pulau Jawa. Mulai dari masa kejayaan kerajaan di masa 2.5 juta tahun sebelum masehi lalu hingga kebudayaan Jawa di masa sekarang.
Dilansir dari laman resmi informasi pariwisata Yogyakarta, berikut beberapa koleksi museum History of Java yang menarik untuk kamu saksikan.
1. Hiasan Kayu Berukir Sosok Semar
Jika kamu menyukai hasil seni ukir, kamu mungkin akan menyukai koleksi museum ini yang berupa hiasan kayu ukiran sosok Semar yang dilengkapi dengan sulur tanaman.
Hiasan ukir kayu ini ini diperkirakan ada sejak abad 19. Sosok Semar diukir sebagai hakikat bagi penganut kepercayaan tertentu atau kapitayan.
2. Tempat Mencuci Keris
Museum ini juga memiliki koleksi jamasan atau tempat pencucian keris yang ada sejak abad ke-18. Koleksi benda kuno ini menjadi aset berharga yang masih tersimpan hingga saat ini. Sesuai dengan namanya koleksi unik ini berfungsi sebagai penghilang noda karat yang sering muncul pada bilah keris.
Jamasan ini dilengkapi dengan sabut kelapa, batu bata, jeruk nipis, dan bahan pencuci keris lainnya. Teknik perawatan keris yang seperti ini sudah banyak dilakukan sejak zaman Majapahit.
3. Kentongan
Kentongan di museum ini memiliki bentuk berupa sosok laki-laki memakai kopiah. Kabarnya kentongan ini berasal sejak abad ke-17 pada zaman kerajaan Mataram.
Pada masanya, kentongan ini berfungsi sebagai penanda waktu sholat. Ketika masyarakat mendengar bunyi kentongan maka mereka akan berbondong-bondong untuk pergi ke masjid, mushola atau sholat di rumahnya masing-masing.
4. Kancip
Kancip adalah benda koleksi museum of Java yang mirip dengan bentuk gunting. Benda ini muncul pada abad 18 sampai 19. dengan menggunakan bahan dasar perak dan besi.
Kancip memiliki motifnya paksi nagaliman atau burung berkepala gajah yang dilengkapi dengan belalai membawa senjata trisula. Fungsi dari konsep ini adalah sebagai pelengkap makan sirih.