news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo (peci hitam) menunjuk lokasi RT 18 Patangpuluhan Wirobrajan, yang ditetapkan sebagai percontohan pemilahan sampah rumah tangga di Kota Yogyakarta, Jumat (14/11/2025)..
Sumber :
  • Tim TvOne - Sri Cahyani Putri

Gerakan Sampah Mandiri Meningkat: Warga Patangpuluhan Yogya ini Bisa Olah 25 Ton/hari,

Inisiatif warga dalam mengolah sampah mampu menghasilkan capaian besar. Seperti warga Patangpuluhan, 25 ton sampah per hari berhasil terkelola dengan baik.
Jumat, 14 November 2025 - 18:55 WIB
Reporter:
Editor :

Yogyakarta, tvOnenews.com - Gerakan pengelolaan sampah mandiri di tingkat Rukun Tetangga (RT) Kota Yogyakarta terus digalakkan.

 

Berbagai inisiatif warga dalam memilah maupun mengolah sampah ini mampu menghasilkan capaian besar. Seperti di RT 18 RW 03, Patangpuluhan, Wirobrajan, terdapat sekitar 25 ton sampah per hari berhasil terkelola dengan baik dari sumbernya.

 

Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menjelaskan, pengolahan sampah mandiri di RT 18 Patangpuluhan bagian dari implementasi program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS).

 

Program inisiatif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta ini mendorong masyarakat agar lebih peduli dalam mengelola sampah dari rumah. Di lokasi tersebut, masyarakat membagikan ember warna hitam untuk sampah organik dan merah muda untuk residunya.

 

Melalui kegiatan ini, terkumpul 950 ember atau setara 25 ton sampah organik seperti sisa makanan, sayur dan lainnya.

 

"Hari ini, kita mengumpulkan sisa makanan, sayur dengan ember itu dan terkumpul 950 ember, sudah mendekati 25 ton," kata Hasto seusai peresmian area pengolahan sampah berbasis masyarakat di RT 18 Patangpuluhan, Wirobrajan, Jumat (14/11/2025).

 

Selain itu, lokasi tersebut juga dilengkapi 10 lubang biopori yang dapat menampung 50 KK. Dengan dukungan tersebut, pengelolaan sampah di wilayah perkotaan dinilai hampir selesai. 

 

"Makanya kami terus bergerak dari RT ke RT, dari RW ke RW agar sampah termanaged dengan baik," ujarnya.

 

Menurutnya, gerakan pengelolaan sampah di tingkat hulu yang diterapkan oleh masyarakat RT 18 Patangpuluhan bisa menjadi percontohan bagi RT lainnya yang saat ini telah berjalan. Bedanya di sana menggunakan galon bekas air mineral yang dibagikan oleh pemkot setempat.

 

Mantan Bupati Kulon Progo menyampaikan bahwa pihaknya juga mendapatkan arahan dari Gubernur DIY untuk mengkondisikan sisa sampah perkotaan yang belum terkelola. 

 

"Dari sekitar 300 an ton per hari, kita baru mampu mengolah sampah 190 ton. Tanggapan kami akan tau diri dan mereduksi di tingkat hulu sebanyak-banyaknya dengan target sampai 100 ton tercapai sampai Januari 2026," ucap Hasto.

 

Di lokasi yang sama, Ketua RT 18 Patangpuluhan, Asep Rinto menyebut masa panen biopori biasanya minimal empat bulan. 

 

"(Perkiraan panen) kurang lebih 60 kg per lubang. Panennya sekitar empat bulan sekali. Disini 10 lubang bisa untuk 50 KK," ujarnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral