- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
PUBG Disorot Pasca Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Komdigi Minta Platform Gim Lebih Cermat
Sleman, tvOnenews.com - Wacana pembatasan gim online mencuat setelah insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada pekan lalu.
Salah satu gim yakni PlayersUnknown's Battlegrounds atau dikenal dengan sebutan PUBG menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa pelaku terinspirasi dari konten dalam permainan tersebut. Gim ini bernuansa perang dengan senjata api (senpi).
Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai penyedia platform gim perlu lebih cermat dalam mengawasi konten terutama yang melibatkan unsur kekerasan.
"Kami akan meminta para platform untuk mencermati hal ini," kata Raden Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, Komdigi ditemui seusai mengisi materi Leadership Day 2025 di GIK UGM, Selasa (11/11/2025).
Selain itu, Komdigi juga mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak atau disebut PP Tunas. Regulasi ini mengawasi kejahatan siber yang menyasar generasi muda.
"Kita tetap mengacu pada regulasi yang ada. Regulasi itu membatasi sesuatu yang disebut konten negatif," ucapnya.
Wijaya menyebut, Komdigi mempunyai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengawasan Ruang Digital yang khusus menangani hal tersebut. Saat ini, beberapa konten negatif terkait dengan masalah hoaks, pornografi, judi online (judol).
Berkaca insiden di SMAN 72 Jakarta, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melihat ada tiga hal besar yang harus dihindari dan dihilangkan dari sekolah mulai dari bullying atau perundungan, terorisme atau radikalisme dan kekerasan seksual.
Prinsipnya, Komdigi akan menindaklanjuti apapun yang menjadi kebijakan Presiden dalam menangani persoalan ini.
"Kami dari sisi Komdigi yang jelas, kami akan mendukung apa yang jadi kebijakan dari pimpinan negara ini," pungkas Wijaya. (scp/buz)