news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Siswa yang diduga keracunan MBG di Sleman dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan, Jumat (24/10/2025)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

Puluhan Siswa dari Tiga Sekolah di Sleman Diduga Keracunan MBG, Satu Dirujuk ke Rumah Sakit

Puluhan siswa dari tiga sekolah berbeda di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilarikan ke Puskesmas setelah diduga mengalami gejala keracunan seusai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:31 WIB
Reporter:
Editor :

Sleman, tvOnenews.com - Puluhan siswa dari tiga sekolah berbeda di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilarikan ke Puskesmas setelah diduga mengalami gejala keracunan seusai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Satu orang siswa harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Panewu Mlati, Arifin menuturkan bahwa peristiwa ini bermula ketika para siswa dari tiga sekolah meliputi SD Jombor Lor, SMPN 2 Mlati dan MAN 3 Sleman memakan MBG yang dihidangkan pada Kamis (23/10/2025) siang.

Saat itu, menunya berupa opor, tahu sambal, acar dan buah anggur. Keesokan harinya tepatnya Jumat (24/10/2025), mereka mengeluhkan gejala seperti pusing hingga diare.

"Total ada 90 orang siswa yang dibawa ke Puskesmas. Ada tiga sekolah yaitu SD Jombor Lor 15 siswa , MAN 3 Sleman 20 siswa dan SMPN 2 Mlati 55 siswa," kata Arifin, Jumat (24/10/2025).

Dari 90 siswa tersebut, lanjut Arifin, satu orang siswa di jenjang SMP dirujuk ke rumah sakit. Sisanya, menjalani pengobatan rawat jalan.

"Ada satu orang yang dirujuk ke RSA UGM karena diare, mungkin gak kuat, sehingga harus diinfus, makanya kita rujuk kesana," ucapnya. 

Arifin mengaku sudah koordinasi dengan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan MBG di tiga sekolah tersebut untuk dilakukan asesmen.

Disinggung apakah operasional dapur SPPG tersebut akan dihentikan sementara waktu, Arifin menyebut, hal itu menjadi kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN). Kendati demikian, pihaknya telah membahas insiden ini bersama dengan pemangku kepentingan setempat untuk menjadi masukan ke BGN, mengingat insiden serupa juga pernah terjadi di sekolah berbeda sebelumnya.

"Kami bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan beberapa unsur lainnya sudah melakukan pemantauan dan monitoring SPPG yang ada semua di Mlati termasuk SOP, sanitasi, residu dan sebagainya. Cuma kita gak punya kewenangan juga, ini hanya sekadar menyarankan saja (ke BGN)," tuturnya. 

Terpisah, Enah selaku orang tua siswa yang diduga keracunan mengharapkan distribusi MBG di sekolah anaknya dihentikan sementara setelah munculnya tragedi keracunan ini.

"Ketakukan jelas. Jadi, sementara dihentikan dulu sih, yang was-was orang tua juga. Kalau sama orang tua terjamin gitu kan masakannya, juga anaknya pengen apa gitu sesuai," ucapnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral