- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Dugaan Penganiayaan Darso oleh Anggota Polantas Yogyakarta, Ini Kesaksian Korban Tabrak Lari Darso
"Waktu itu, posisi Pak Darso ada di samping kiri saya dan yang menyopiri (mobil) ganti temannya," kata Tutik, Selasa (14/1/2025).
Sesampainya di RS, Tutik langsung mendapatkan tindakan medis yakni rontgen. Setelah hasilnya keluar, Tutik mengalami tulang leher nomor 5 dan 6 geser sehingga harus dilarikan ke RS Bethesda Yogyakarta. Ini dikarenakan peralatan medis di RS Lempuyanganwangi tidak memadahi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat itu, Darso dan temannya masih berada di RS.
Tutik juga menyampaikan bahwa kejadian pasca tabrak lari diurus oleh Zalva. Mengingat, ia tidak boleh bergerak karena saat itu lehernya dipasang alat dan harus fokus tengah dan tidak boleh gerak ke kanan maupun kiri.
Sementara itu, Zalva anak Tutik menambahkan, ketika ibunya diminta rujuk ke RS yang lebih besar, pihak keluarga minta identitas KTP Darso untuk mengurus ke bagian administrasi.
Dari pihak RS bilang kalau disebabkan kecelakaan maka harus mengurus jasa raharja yang sebelumnya pihak keluarga harus melakukan pelaporan kepada pihak kepolisian.
"Disitu Pak Darso sempat bilang minta dikembalikan KTP-nya. Tapi, pihak keluarga menolak karena emang belum selesai (pengurusan administrasi). Saat saya mengurus administrasi ibu buat tanya pendaftaran jasa raharja, mereka bertiga merasa ketakutan dan langsung pergi diam-diam gitu aja," ungkap Zalva.
Setelah Darso dan dua temannya pergi, lanjut Zalva, suami Tutik yakni Restu Yosepta Gerymona langsung mengejar mobil mereka hingga utara Galeria Mall.