Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Kulon Progo, Novida Kartika Hadhi - Rini Indriani saat mendaftar ke KPU, Kamis (29/8/2024)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

Kenakan Batik Wahyu Tumurun, Pasangan Novida-Rini Daftar ke KPU Kulon Progo

Kamis, 29 Agustus 2024 - 23:03 WIB

Kulon Progo, tvOnenews.com - Puluhan pendukung bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Kulon Progo, Novida Kartika Hadhi - Rini Indriani mengantarkan pasangan tersebut untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (29/8/2024).

Para simpatisan berjalan beriringan dari Perempatan Nagung menuju Kantor KPU Kabupaten Kulon Progo dengan dikawal pasukan bregada. Sesampainya di depan Kantor KPU, dipersembahkan kirab budaya berupa pertunjukkan Ramayana oleh penari laki-laki dan perempuan.

Tarian ini mengisahkan Rama dan Shinta yang merupakan simbol kesetiaan, perjuangan dan komitmen walau di dera berbagai ujian dan persaingan. Bahkan, mereka dipisahkan oleh ruang dan waktu namun pada akhirnya mereka bertemu kembali.

Tarian ini juga punya simbol kepemimpinan bersama tahta untuk rakyat, ikhlas mengabdi dan tuntas dalam melayani Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pasangan Novida - Rini juga terlihat serasi dengan mengenakan batik Wahyu Tumurun. Untuk diketahui, motif ini bermakna menggambarkan pengharapan agar para pemakainya mendapat petunjuk, berkah, rahmat dan anugerah yang berlimpah dari Yang Maha Kuasa.

"(Pilkada) kemarin juga wahyu tumurun yang dikenakan Pak Toyo, Pak Hasto hingga ke kita. Ini melanjutkan nanti perjuangan beliau semoga nanti 27 November kita bisa memenangkan dan melanjutkan senior-senior kita yang sudah melakukan pembangunan di Kulon Progo," katanya usai mendaftar calon kepala daerah.

Lebih lanjut, mereka mengusung program unggulan salah satunya adalah ingin membuka seluas-luasnya ruang investasi di Kulon Progo.

Selanjutnya, melanjutkan program Bela Beli Kulon Progo yang ditujukan dan difokuskan pada setiap kalurahan untuk memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada demi peningkatan perekonomian di daerah ini.

Dijelaskan Novida, terpilihnya Rini Indriadi sebagai pasangan duetnya karena mewakili gender. Sebagaimana diketahui, jumlah penduduk di Kulon Progo antara laki-laki dan perempuan sama. 

"Jadi kita juga pengin sebagai perwakilan dari masyarakat Kulon Progo, kita pengin wakil bupatinya perempuan kemudian bupatinya laki-laki sehingga semuanya terwakili dengan baik," ucapnya.

Selain itu, sosok Rini dinilai mumpuni secara profesi yakni pengusaha sehingga cocok untuk kebutuhan Kulon Progo ke depan. 

"Beliau di bidang pariwisata cukup mumpuni secara akses, pengalaman saya rasa cukup. Begitu juga UMKM, di pasar bebas di luar negeri juga ada. Kita pengin kiprah bu Rini tidak hanya memikirkan pemerintahan di Kulon Progo melainkan masyarakat secara riil," tutur Novida.

Sementara itu, Calon Wakil Bupati Kulon Progo Rini Indriani mengaku sengaja membranding dirinya sebagai ketua osis yang akhirnya viral di media sosial. Karena sudah hampir 25 tahun, dirinya merantau di ibu kota Jakarta dan dalam waktu dekat ia ingin membuat orang mengingatnya kembali. Salah satunya dengan mencantumkan ketua osis sebagai branding.

 "Saya sengaja ingin meremaind atau mengingatkan kembali sekitar wilayah itu. Jadi karena dulu saya SMA Ploso sebenarnya baliho itu hanya ada di wilayah itu. Kalau saya pasang Sekjen Persikindo pasti orang gak paham, saya pasang ketua bidang pariwisata orang gak paham. Tapi kalau ketua osis o iya itu ketua osis artinya begitu branding disitu mereka akan ingat ini Rini dulu teman saya," jelasnya.

Usai penyerahan berkas persyaratan ini, pasangan Novida dan Rini akan melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Wates pada 31 Agustus 2024. Setelah itu, keduanya akan roadshow ke beberapa tokoh masyarakat dan keluarga besar masing-masing untuk meminta doa restu.

Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PKS menargetkan pemenangan sebesar 60 persen dalam kontestasi politik ini.

Ketua KPU Kabupaten Kulon Progo, Budi Priyana menjelaskan seluruh berkas persyaratan pencalonan dan persyaratan calon akan diperiksa oleh tim verifikator. Proses ini bisa memakan waktu cukup lama.

Kesimpulan akhir akan diberikan setelah pemeriksaan, apakah seluruh berkas sudah lengkap dan benar atau masih perlu diperbaiki. Jika sudah lengkap, rekomendasi pencalonan akan diberikan bersama surat pengantar pemeriksaan kesehatan.

"Pemeriksaan kesehatan dilakukan di RSUD Wates pada 31 Agustus 2024," kata Budi. (scp/buz)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
01:57
01:34
01:06
02:16
06:07
Viral