Guyonan Tidak Lucu Komika di Acara Desak Anies Yogyakarta, Lecehkan Najwa Shihab hingga Berujung Minta Maaf

Jakarta, tvOnenews.com - Acara Desak Anies di Yogyakarta dibuka dengan materi stand up commedy dari komika.

Founder Narasi TV, Najwa Shihab yang datang meliput acara Desak Anies menjadi korban mengungkapkan secara seksual secara verbal oleh komika, Felixius Seda. 

“Mbak Nana (sapaan akrab najwa shihab) cantik banget bajunya putih-putih kayak sprei di rumah saya, rasanya jadi pengen nidurin,” ucapnya.

Guyonan tidak lucu itu dilontarkan saat membuka panggung Desak Anies di depan ribuan penonton dan disiarkan secara langsung, hadir pula Najwa Shihab di acara itu..

Pernyataan komika itu ke Najwa Shihab langsung mendapat perhatian penonton. Seorang audiens bernama Emma langsung memprotes dan naik ke panggung. 

"Saya sangat menyayangkan mengapa ruang aman berdemokrasi yang sedang coba kita inisiasi bersama ini masih ada pembolehan, kewajaran menyampaikan materi yang sifatnya paling seksi dan misoginis," kata Emma. Protes Emma langsung disetujui ribuan penonton. 

Mengetahui kejadian ini, Ubah Bareng , pihak yang bertanggung jawab menggelar program Desak Anies membuat unggahan di akun media sosial mereka untuk meminta maaf kepada Najwa Shihab. Panitia membenarkan Felixius Seda telah mendengarkan secara verbal kepada perempuan yang akrab disapa Nana itu. 

“Kami terkejut, kecewa, dan amat menyayangkan keluarnya bit objektifikasi perempuan secara dadakan di hadapan ribuan penonton yang hadir di lokasi dan mengikuti melalui live streaming,” demikian salah satu pernyataan sikap yang diketik di layar. 

Ubah Bareng menjelaskan, setelah acara, mereka meminta Felixius Seda meminta maaf kepada Nana atas kejadian yang menunjukkan dan menyakitkan ini. "Korban dengan besar hati mengatakan panitia tidak perlu meminta maaf secara terbuka, namun pernyataan ini tetap kami keluarkan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dari kami," tulis Ubah Bareng. 

Mereka juga menyatakan pernyataan maaf mereka tidak mewakili Felixius Seda sebagai pelakunya. Ubah Bareng juga menuntut Felixius menyampaikan permintaan maafnya sendiri secara terbuka. 

Menurut Ubah Bareng, sebelum acara mereka sudah melakukan briefing kepada pengisi acara, termasuk kepada Felixius Seda. Panitia menyampaikan larangan membahas soal SARA dan bit yang bersifat objektifikasi dan menjelaskan.