- tvOnenews - Nuryanto
Cucu Sultan Gusti Marrel Dukung "Greenfunction" Jadi Wisata Edukasi Konservasi Berbasis Kearifan Lokal di Yogyakarta
"Kalo daya tarik greenfunction pasti ya, karena saya banyak gerak soal lingkungan, bisa hutan, gunung, sungai dan lainnya. Kita ingin melihat sebenarnya, dari rumah sendiri kita bisa menumbuhkan kemandirian pangan. Dari lingkungan rumah kita bisa jadi sumber ekonomi. Di banyak negara, model Green Astitektur, seperti Amerika, Eropa, barangkali hanya berhenti pada tahapan Green energi. Kalo disini konsepnya berbeda karena ada ikan, treatment air, tanaman. Disini Konsep green bisa memproduksi dan sumber pemasukan," ungkap Marrel.
Sebagai rumah pangan, Greenfunction menurut Marrel seperti mengajak kembali kesadaran masyarakat kepada filosofi yang sudah ada sejak dulu yakni menanam dirumah atau pangan dari rumah. Kesadaran mengembangkan Rumah Pangan ini menjadi sangat penting dimana saat ini dunia tengah mengalami lagi krisis energi. Seperti di krisis energi Eropa yang membuat harga energi menjadi naik.
"Nah bisa ada tanaman hidroponik bisa dijual, bisa dikonsumsi sendiri. Jadi suistainabilitinya bisa terjamin. Konsep yang berbeda kalau dibandingkan di daerah lainnya di dunia, karena ada sistem menggabungkan tadi, nah ini misalnya ada irigasi di dalam rumah untuk menunjang produksi pangan itu sendiri, jadi sangat penting dalam konteks kedaulatan pangan," ungkap Marrel.
Menurutnya, di Indonesia dengan sumberdaya alamnya yang tinggi, masa transisi energi menjadi tantangan yang harus dilewati. Ia juga mendorong upaya konservasi berbasis kearifan lokal menjadi salah satu langkah strategis agar program yang diterapkan membumi dan tepat sararan
"Ada percobaam yang gagal ada yang revisi, tapi semua harus dilewati. Kesadaran itu muncul di tengah masyarakat kita bisa bentuk perubahan. Kita memegang nilai orang-orang timur, bareng-bareng secara lokalitas, kesadaran program harus berdasar kearifan lokal," jelas Marrel.
Ia menambahkan, masyarakat sebagai subjek dalam upaya konservasi ini, justru bisa memunculkan kekuatan dalam mempercepat kemandirian pangan.
"Salah satu program Presiden penurunan emisi. Nah kebtuhan energi satu rumah bisa menggunakan energi secara mandiri. Begitu juga Ngarso Dalem (Sultan HB 10) yang bisa menempatkan masyarakat sebagai subjek, masyarakat dilibatkan. Kita misal secara air di bantul bagus. Nah kalo di Sleman beda lagi. Nah nilai lokalitas apa yang bisa dibentuk. Local wisdom yang kita akomodir dan masyarakat sendiri yang mengerti," jelasnya.