Ratusan mahasiswa UGM demo menolak uang pangkal, Senin (13/3/2023)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetiyo

Tolak Uang Pangkal bagi Mahasiswa Baru, Ratusan Mahasiswa UGM Demo Rektor

Senin, 13 Maret 2023 - 20:28 WIB

Sleman, tvOnenews.com - Ratusan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mendemo rektor mereka, Ova Emilia, di Balairung UGM, Senin (13/3/2023). Para mahasiswa menuntut pembatalan rencana penarikan uang pangkal dan sumbangan sejenisnya bagi calon mahasiswa baru UGM.

Dari pantauan di lokasi, nampak ratusan mahasiswa berjalan menuju Balairung UGM sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan.

"Tuntutannya adalah tidak ada pungutan selain uang kuliah tunggal (UKT), sesederhana itu, termasuk SSPI, uang pangkal dan sejenisnya," kata Gielbran Muhammad Noor dari Aliansi Mahasiswa UGM. 

Dijelaskan Gielbran, UGM mewacanakan penarikan uang pangkal untuk mahasiswa baru angkatan 2023. Hal ini seperti yang dilakukan perguruan tinggi lain di Indonesia.

Wacana tersebut bergulir saat pihaknya beraudiensi dengan Rektor UGM Ova Emilia pada 17 Januari 2023. Uang pangkal tersebut nantinya akan dibebankan untuk mahasiswa baru UGM melalui jalur ujian mandiri.

Padahal pada 8 Juni tahun lalu, UGM sudah menerapkan sumbangan sukarela pengembangan institusi (SSPI). Bedanya dengan uang pangkal, SSPI bersifat opsional dengan bisa memilih nominal sumbangan secara sukarela.

Gielbran beralasan, penarikan sumbangan selain UKT tidak sejalan dengan julukan UGM sebagai universitas kerakyatan.

"Nampaknya akan cukup munafik ketika kita menyebut diri sebagai universitas kerakyatan tapi di sisi lain kita mencoba untuk tidak merakyat, biaya pendidikan semakin mahal dan sebagainya," ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Peternakan angkatan 2019 itu khawatir penarikan uang pangkal dan sejenisnya akan membuat hanya orang kaya yang bisa masuk UGM. Sedangkan calon mahasiswa dari kalangan ekonomi bawah tidak mampu masuk UGM karena tidak memiliki cukup uang.

"Bisa jadi ada putra-putra bangsa yang sebegitu brilian cuma karena keterbatasan ekonomi akhirnya gak bisa masuk UGM," terangnya.

Rektor UGM Ova Emilia yang menemui pengunjukrasa mengatakan selama ini UGM memang menerima bantuan dari pemerintah untuk kegiatan akademik. Namun bantuan tersebut tidak mampu menutupi biaya kuliah tunggal (BKT).

"Informasi dari keuangan, kami mengalami defisit. Kami membedakan antara masukan yang berkaitan dengan uang untuk operasional kuliah dengan uang-uang yang lain. Karena uang kuliah ini pemasukannya sekitar sepertiga dari yang masuk UGM," ujarnya.

Ova menegaskan, sumbangan tersebut hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri dan dianggap mampu. Sehingga mahasiswa yang kurang mampu tidak perlu membayar sumbangan tersebut.

Ova juga menyampaikan ingin membantu sebanyak mungkin mahasiswa kurang mampu agar tetap bisa kuliah di UGM. Ia tak ingin ada mahasiswa UGM yang akhirnya drop out (DO) karena tidak memiliki biaya.

"Saya justru malah ingin mengajak adik-adik, tolong apabila ada yang perlu dibantu mari kita bantu. Ada yang missing dari sistem ayo kita bantu dan kita Carikan jalan keluar, kita gak ingin ada anak yang keluar DO," pungkasnya. (Apo/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral