- Tim TvOne/Taufik Hidayat
Pelaku Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat Belum Tertangkap, Ini Pinta Anak Korban
Langkat, Sumatera Utara - Keluarga korban Paino, mantan anggota DPRD Langkat periode 2014 - 2019 yang tewas ditembak pada 26 Januari 2023 lalu berharap agar pelaku utama pembunuhan orang tua mereka segera ditangkap petugas kepolisian.
"Saya berharap kepada bapak Presiden Jokowi, bapak Kapolda Sumut, bapak Kapolres Langkat, agar segera mengungkap kasus ini seterang-terangnya," ujar anak kandung korban, Rika kepada awak media, Kamis (9/2/2023).
Rika dan keluarga besarnya berharap agar pelaku yang menewaskan ayahnya diberikan hukuman yang setimpal. "Saya di sini hanya berharap itu saja, ayah saya orang baik, gak pernah mengganggu orang lain," ujar Rika sembari menangis.
Tak hanya itu, anggota DPRD Sumut, Zainuddin Purba, juga angkat bicara atas kematian mantan anggota DPRD Langkat dari fraksi Partai Golkar. Menurutnya, penembakan yang terjadi di Kabupaten Langkat semakin meraja lela. Dan ia menduga, pelaku yang menembak Paino merupakan orang yang sama.
"Saya kilas balik sebentar, pada tahun 2021 ada juga yang melakukan penembakan dengan tersangka berinisial T-G," ujar Zainuddin.
Polres Langkat pada masa itu, Zainuddin menambahkan, telah bekerja secara sungguh-sungguh dan bisa membawa kasus ini ke pengadilan.
"Tapi pada masa itu Jaksa Penuntut Umum (JPU), hanya menuntut enam bulan penjara, sedangkan hakim memvonis tiga bulan. Maka kita berharap, dalam kasus ini JPU yang ditunjuk nantinya, benar-benar menjatuhkan tuntutan seberat-beratnya, begitu juga dengan hakim yang menvonis dengan maksimal. Kita tidak mau hal-hal buruk dalam tuntutan dan vonis peradilan nantinya terulang kembali," ujar Zainuddin.
Ia menduga, peristiwa penembakan Paino adalah dampak putusan peradilan Kabupaten Langkat tahun 2021 yang buruk serta tidak ada efek jera, sehingga para pelaku merasa jumawa, dan semakin berani melakukan tindakan kriminal hingga menghilangkan nyawa.
Bahkan anggota DPRD Sumut itu menegaskan, jika pada saat itu JPU dan hakim diduga menerima uang dari tersangka.
"Saya akan wakafkan kemampuan ilmu saya mengawal kasus ini. Kita berharap Polda Sumut dan tim yang menangani kasus ini, memberikan pers rilis perkembangan kasusnya. Karena ini berkaitan dengan nyawa yang dihilangkan menggunakan senjata api ilegal dan kita duga para pelaku dan otaknya, masih berkaitan dengan penembakan warga tahun 2021," tutup Zainuddin Purba. (tht/wna)