- Tim TvOne/ Taufik
22 Saksi Telah Diperiksa Guna Ungkap Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat
Langkat, Sumatera Utara - Tim gabungan dari Polres Langkat dan Polda Sumatera Utara, hingga saat ini telah memeriksa sedikitnya 22 orang saksi terkait tewasnya mantan anggota DPRD Langkat periode 2014 - 2019 dari fraksi Partai Golkar, Paino, warga Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.
"Saat ini sudah ada 22 orang saksi yang sudah diperiksa, kita lihat perkembangan selanjutnya, bisa saja lebih, tergantung kebutuhan kita untuk mendapatkan informasi," jelas Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, Selasa (31/1/2023).
Saat ini, lanjut Faisal, tim masih terus bekerja semaksimal mungkin untuk secepatnya mengungkap kasus ini.
"Tim masih terus bekerja, memohon doanya dari seluruh warga Kabupaten Langkat agar cepat terungkap dan pelaku penembakan korban bisa segera tertangkap," pungkasnya.
Sebelumnya, mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat periode 2014-2019, Paino (47) warga Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat ditemukan tewas dengan luka tembakan di kawasan Devisi I, Desa Basilam Bukit Lambasa.
Informasi yang berhasil diterima, peristiwa terjadi pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.
Sebelum peristiwa, korban bersama temannya sedang duduk di warung milik Miran yang berada di Dusun 1, Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat sambil menunggu teman - teman lainnya. Sekitar pukul 22.45 WIB, Aipda Solomo datang bersama teman - temannya di warung tersebut dan mengobrol bersama.
Usai mengobrol, sekitar pukul 23.00 WIB, korban bersama temannya membubarkan diri dan beranjak pulang ke rumah masing - masing. Sedangkan Paino pulang mengendarai sepeda motor jenis KLX. Namun setibanya di perjalanan tepatnya di lokasi kejadian, terdengar suara letusan dan pada pukul 23.18 WIB, teman korban, Arif melihat Paino tergeletak di tengah jalan.
Merasa takut, Arif memanggil temannya Hendra dan langsung menuju ke TKP. Saat membalikan tubuh korban, mereka menemukan ada luka tembak di bagian dada.
Kemudian, sekitar pukul 23.54 WIB, Arif dan Hendra membawa korban dengan mobil ke RS Putri Bidadari, jalan Jalinsum Medan - Sumut, Desa Jentera, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.
Saat diperiksa, dokter jaga menyatakan kalau korban telah meninggal dunia. Pihak keluarga yang tiba di rumah sakit pada Jumat (27/1/2023) dini hari tadi langsung membawa jenazah korban usai dilakukan otopsi untuk keperluan penyelidikan pihak kepolisian. (THT/LNO).