- Tvone/Sri Gustina
Jelang Imlek, Pedagang Pernak Pernik Raup Untung Jutaan Rupiah
Medan, Sumatera Utara - Permintaan pernak-pernik Imlek di Kota Medan meningkat bila dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Seperti yang dikatakan salah satu pedagang di Pasar Ramai di Jalan Thamrin Medan, Regen, mengaku adanya peningkatan permintaan setelah melandainya kasus Covid-19. Bahkan sudah banyak pengecer yang berbelanja di kiosnya.
“Perayaan Imlek tahun ini bertemakan Shio Kelinci sehingga aneka macam aksesoris yang dijual juga bergambar kelinci. Mulai dari hiasan dinding, angpao, sejumlah jenis lampion dengan gambar kelinci,” sebutnya kepada tvOnenews.com, Kamis (12/1/2023).
Regen, yang sudah berjualan selama 20 tahun di pasar tersebut mengatakan, pada tahun 2023 untuk harga jual pernak-pernik bervariasi, mulai dari Rp10.000 – Rp25.000 untuk angpao, lampion satu set isi 2 seharga Rp300.000, kantong rezeki seharga Rp35.000.
“Hiasan serta angpau sudah mulai diburu pembeli sejak pertengahan Desember 2022 lalu. Jadi tahun ini perayaan Imlek sudah mulai membaik dan para penjual pun sudah banyak memasok atau membeli langsung barang dari luar negeri seperti dari China,” jelasnya.
Meski permintaan dari masyarakat Tionghoa mulai mengalami peningkatan, namun untuk omzet belum mengalami perubahan atau masih cenderung menurun dibandingkan sebelum Covid-19 melanda negeri ini.
“Biasanya sebelum pandemi, omzet penjualan bisa mencapai Rp30 juta per hari. Namun, kini hanya sekitar Rp8-10 juta per hari,” ungkap Steven, yang juga pedagang pernik Imlek di Pasar Ramai, Medan.
Hal yang sama juga dikatakan pedagang lain, Lina Lim Dia menyebutkan, pembeli pernak-pernik Imlek mulai kembali ramai sejak pandemi Covid-19 mulai berkurang dan PPKM pun sudah dihentikan.
“Tahun ini kami menjual berbagai macam hiasan untuk Imlek. Mulai dari angpao, keset kaki, gantungan pohon, dompet uang, stiker untuk buah dan lainnya. Harganya pun berkisar dari Rp10.000 hingga Rp50.000. Tergantung pembeli mencari produk apa,” ucapnya.
Lina menambahkan, untuk omzet penjualan pernak-pernik Imlek di tahun ini belum dapat dipastikan, namun memang, belum mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun lalu sebelum pandemi.
“Selain untuk perayaan Imlek, kami juga menjual berbagai barang untuk kebutuhan pernikahan seperti hiasan dinding dan hiasan pohon. Maka itu, biarpun Imlek nanti usai, sejumlah barang bergambar kelinci masih banyak diincar pembeli,” jelasnya mengakhiri. (sgh/wna)