- Tim TvOne/ Syaren
Pascagempa Tapanuli Utara, Ribuan Pelanggan PDAM Masih Kesulitan Air Bersih
Tapanuli Utara, Sumatera Utara - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mualnatio, Kabupaten Tapanuli Utara, Lamtagon Manalu mengungkapkan, sebanyak 2.000 sambungan distribusi air bersih ke rumah pelanggan masih terkendala akibat sejumlah pipa yang mengalami kerusakan pascagempa bumi yang melanda daerah itu pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Lamtagon menerangkan hingga saat ini, sebanyak 2.000 sambungan dari total 8.300 sambungan rumah tangga di wilayah Kecamatan Tarutung masih terkendala dalam kebutuhan air bersih.
"Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita melakukan upaya menyuplai air bersih dengan menurunkan 2 unit mobil tangki PDAM, 2 unit mobil tangki pinjaman dari BPPW Sumut serta 2 unit mobil pemadam kebakaran Pemkab Tapanuli Utara," katanya kepada awak media, Jumat (14/10/2022).
Lamtagon juga mengungkapkan bahwa pendistribusian air sebelumnya sudah berkurang karena debit air yang sangat terbatas, ditambah lagi tragedi gempa bumi pada 1 Oktober 2022 yang mengakibatkan banyaknya kerusakan pipa transmisi dan distribusi yang jumlahnya sekitar 75 titik. "Ini belum termasuk ratusan kerusakan pipa sambungan, sehingga pendistribusian air bertambah terganggu," kata dia.
Untuk mengatasi persoalan ini, Lamtagon menjelaskan, seluruh petugas PDAM Tapanuli Utara dikerahkan untuk melakukan upaya perbaikan atas kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Semoga seluruh kerusakan segera dapat diatasi," tukasnya.
Menurut Lamtagon, saat ini pihaknya baru bisa menyuplai kebutuhan air sebanyak 26 tangki ke sejumlah wilayah Tarutung.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa krisis air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara telah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu, jauh sebelum kepemimpinan Nikson Nababan menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara.
Hal tersebut disebabkan debit air dari sumber air PDAM setiap tahun semakin menurun. Di sisi lain anggaran yang dimiliki oleh Pemkab Tapanuli Utara sangat terbatas.
Katanya lagi, debit air yang dikelola PDAM Mualnatio, Tapanuli Utara untuk Kota Tarutung dan sekitarnya, saat ini hanya sekitar 40 liter per detik dengan jumlah pelanggan 8.300 SR.
Idealnya untuk sejumlah pelanggan tersebut, debit air sedikitnya 80 liter per detik sehingga terdapat kekurangan lebih dari 40 liter per detik.
Melihat kenyataan tersebut, Bupati Nikson Nababan segera melakukan upaya untuk melakukan pembenahan terhadap pelayanan PDAM dengan cara mengupayakan dana dari APBN, sebab jika mengandalkan APBD akan sangat sulit untuk mewujudkan penambahan debit air.
Melalui perjuangan panjang setelah sebelumnya beberapa kali tertunda, salah satu akibat dampak COVID-19, pemerintah pusat akhirnya menyetujui usulan Bupati Tapanuli Utara untuk menambah debit air dari sumber dana APBN.
Hingga pada 2021 Kementerian PUPR telah selesai membangun air baku dengan kapasitas 50 liter per detik dengan dana sekitar Rp60 miliar dan selanjutnya di 2022 Kementerian PUPR kembali mengucurkan dana sekitar Rp50 miliar untuk melanjutkan pembangunan instalasi pengolahan air yang diharapkan pekerjaannya selesai pada 2023.
"Setelah pembangunan ini selesai, kami yakini Tapanuli Utara khususnya Kota Tarutung dan sekitarnya tidak lagi kekurangan air," sebut Lamtagon.
Dia menambahkan, dengan kapasitas debit yang dibangun sekarang 50 liter per detik, maka sejumlah 40 liter per detik akan menutupi nilai defisit kebutuhan, dan sisa sebesar 10 liter per detik menjadi debit persediaan untuk calon pelanggan baru.
Bantuan pemerintah pusat ini merupakan bantuan yang terbesar yang pernah diperoleh Pemkab Tapanuli Utara untuk peningkatan pelayanan air minum.
"Namun, sementara ini, kita tetap melakukan upaya perbaikan atas kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi," Lamtagon mengakhiri keterangannya. (ssg/wna)