- Sri Gustina Hasan
15 Ribu Perempuan Berkebaya Meriahkan Parade dan Gebyar Berkebaya Menuju Unesco di Sumut
Medan, Sumatera Utara - Sebanyak 15 ribu wanita yang didominasi oleh kaum ibu, pagi tadi memadati Lapangan Benteng Medan, Minggu (28/8/2022).
Parade dan Gebyar Berkebaya yang diprakarsai oleh ibu-ibu Bhayangkari Sumut, ibu-ibu Persit Kartika, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Majelis Taklim Halimah Sumut serta DPP RKLA dan berkolaborasi dengan Komunitas Perempuan Peduli Sumatera Utara (KPPSU), Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Sumut, Perempuan Indonesia Maju, serta IWAPI Sumut ini berkomitmen untuk memperkenalkan pakaian khas Indonesia ke mancanegara.
Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) sekaligus tokoh wanita nasional, Hj Bunda Indah mengatakan, kegiatan ini juga guna mendukung program Kebaya Goes To UNESCO yang sangat kental digunakan oleh wanita Indonesia diberbagai acara.
"Kebaya sangat kental dengan budaya Indonesia, ditunjukkan dari acara-acara resmi seperti peringatan kelahiran anak, pernikahan, ke gereja, pemakaman, dan lain-lain yang dipadu-padankan dengan sarung khas suku seperti tenun songket, ulos dan lain sebagainya,” ucap ustadzah yang akrab disapa Bunda Indah.
Sementara itu, Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Sumut, Syafitri Elisabeth Tambunan mengatakan, acara parade ini untuk menunjukkan jati diri perempuan Indonesia serta menaikkan citra kebaya sebagai peninggalan budaya asli Indonesia.
"Kami optimis Provinsi Sumut akan menjadi pelopor dan contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia. Di mana secara tidak disadari kebaya sudah menjadi busana wajib di masyarakat Sumatera Utara,” ucapnya bangga.
Kaum ibu dan wanita berkebaya ini pun bersiap-siap berparade jalan kaki melintasi jalan-jalan protokol Kota Medan sesuai rute yang ditentukan , sambil membawa bendera tangan merah putih sepanjang parade.
Meski masih menunggu Keputusan Presiden (Kepres) terkait penetapan Hari Kebaya Nasional, acara ini juga sebagai bentuk dukungan perempuan Sumut agar terus berkebaya dan segera didaftarkan oleh pemerintah ke organisasi PBB UNESCO sebagai salah satu heritage asli Indonesia, bukan hasil caplok sana sini.
Parade dan Gebyar Berkebaya ini juga dihadiri oleh Puteri Indonesia 2022 asal Sumut, Sarah Pia Desideria Panjaitan yang menggunakan mahkota dan selempang kebanggannya. (Sgh/Nof)