- tim tvOne - Romulo
Tim Polda Sumut Selidiki Insiden Semburan Lumpur Diduga Mengandung Gas Beracun
Mandailing Natal, Sumatera Utara - Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Pulabfor) Polda Sumut bekerja sama dengan Polres Madina lakukan penyelidikan insiden semburan lumpur dari sumur tambang panas bumi PT SMGP. Semburan lumpur yang diduga mengandung gas beracun tersebut mengakibatkan warga sekitar keracunan massal.
Lokasi pengeboran tambang panas bumi PT.SMGP, Rik Kaisan 01 Wellpad Tanggo 012 di desa Sibangggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Merapi Madina Minggu (24/4/2022) sore telah dipasangi garis polisi.
Sejumlah petugas terlihat lalu lalang dilokasi kejadian mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa lumpur dan cairan yang berserakan di lokasi kejadian.
Petugas juga memintai keterangan dari sejumlah pekerja terkait insiden tersebut.
Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza saat meninjau lokasi pengeboran menyebutkan insiden semburan lumpur sudah dapat dikendalikan pada Minggu sore.
"Alhamdulilah sudah kondusif sudah aman, terakhir warga yang dirawat di rumah sakit berjumlah 21 orang. Selebihnya dirumahnya masing-masing karena sumur sudah bisa dikendalikan. Untuk sementara ditah dulu dan pastinya besok hasilnya disampaikan," terang Kapolres Madina.
Mengenai penyebab insiden tersebut, Kapolres Madina mengaku akan mengumkan seteh hasil penelitian Puslabfor selesai dilaksanakan.
Sementara itu, Abdul Somad Lubis, Humas Kaisan 01 (tim yang melakukan pengeboran) mengakui terjadinya insiden tersebut. Menurut Abdul Somad Lubis kejadian tersebut adalah yang pertama kali dalam proyek tambang panas bumi di Madina.
"Tadi pagi ada semburan keluar dari sumur 012, semburan dari pagi hingga sore. Hari ini sudah bisa ditangani. Setahu kita yang namanya H2S itu tidak ada, cuma lumpur aja" ungkap Abdul Somad Lubis.
Meski demikian Abdul Somad Lubis akan menyerahkan penyedikan insiden ini kepada pihak berwenang.
Pada Minggu pagi, terjadi insiden dilokasi pengeboran tersebut. Semburan air beserta lumpur tiba tiba menyebur dengan tekanan tinggi.
Semburan tersebut diduga mengandung gas berbaya sehingga terjadi keracunan masal pada warga yang berada disikatar pengeboran. 21 warga Sibangggor Julu terpaksa dirawat dirumah sakit akibat keracunan massal tersebut. (rsr/ito)