BI Dukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Demi Kembalikan Green Card Geopark Kaldera Toba dari UNESCO

Sibolga, tvonenews.com - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia(BI) Sibolga kembali gelar Event Tao Toba Joujou di Water Front City Pangururan Kabupaten Samosir, Jumat (25/7/2025). Ini merupakan event tahunan Bank Indonesia (BI) Sibolga berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.

“Harapan kita, even ini menjadi pesta rakyat dan menjadi dukungan kami untuk merebut kembali Green Card Geopark Kaldera Toba dari UNESCO,” kata Kepala Perwakilan BI Sibolga, Riza Putera.

Even tersebut, lanjut Riza, juga diharapkan dapat menambah kunjungan wisatawan dan meningkatkan perputaran ekonomi di Samosir. Sejalan dengan itu, BI mengambil tema “Mengintegrasikan pariwisata, warisan budaya, dan komoditas unggulan Danau Toba untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan”.

Riza Putera mengatakan, selama tiga hari ini, gelaran Tao Toba Joujou menghadirkan pameran UMKM yang diikuti 75 tenan UMKM wastra, kriya dan makanan.

Ada juga festival kuliner Batak Halal, pertunjukan budaya dan musik, parade Agro Samosir, festival kopi Tanah Para Raja di Labersa, business matching pembiayaan dan penjualan serta aneka talkshow dan kompetisi.

Sebelumnya, telah dilakukan berbagai acara pre event, seperti festival kopi di 3 regional wilayah kerja BI Sibolga. Kemudian, pekan ekonomi syariah dan digital (pesta) Tapanuli di Padangsidimpuan.

Selain itu, ada juga dukungan program North Sumatera Investment di Humbang Hasundutan dan berbagai kegiatan pengembangan UMKM di 16 wilayah kerja BI Sibolga.

Riza Putera juga menyampaikan tiga hal utama untuk didorong bersama-sama, yaitu sektor pariwisata, warisan budaya dan komoditas unggulan.

Untuk mendukung pengembangan komoditas unggulan, BI Sibolga secara konsisten mendampingi UMKM yang bergerak di komoditas andaliman dan kopi. Andaliman UMKM binaan BI Sibolga telah mampu konsisten melakukan ekspor ke Eropa.

Kopi Samosir juga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan. Kopi Samosir telah dibawa ke World of Coffee pada Mei yang lalu, kopi Samosir sangat disukai oleh pembeli yang berasal dari Negara Timur Tengah dan Amerika.

“Kami bersama Dinas Pertanian, BRIN dan Puslitkoka juga telah berkunjung ke kopi tua yang telah berusia lebih dari 100 tahun. Bila storytelling ini dapat kita kemas dengan baik serta kita perkuat pertanian kopi di sisi hulu, mungkin Samosir akan dikenal tidak hanya wisata tetapi juga kopinya,” katanya.