- Tim tvOne/Heri Kiswanto
Usai Ekshumasi Jenazah Pria yang Tewas Diduga Dianiaya Pensiunan TNI di Deli Serdang, Polisi Selidiki Kasusnya
Katanya, saat pertikaian tersebut terlapor sempat mengeluarkan senjata pistol jenis airsoftgun dan melakukan pemukulan terhadap korban menggunakan helm.
"Untuk air shoftgun memang ada, dibenarkan terlapor. Menurut saksi, ia membawa air shoftgun itu tidak sempat digunakan karena langsung melorot, tadinya diletakkan di pinggang, melorot, dan sempat terjadi rebutan," ujarnya.
Jhonson mengungkapkan, setelah kejadian korban sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit. Selang beberapa bulan kemudian, korban datang lagi ke rumah sakit karena mengeluh sakit.
"Tanggal 16/10/2024, almarhum datang ke rumah sakit, jadi di IGD oleh dokter IGD dan tim medis memberi obat kepada almarhum. Pada saat itu almarhum langsung pulang," katanya.
"Kedua di tanggal 17/12/2024, di rumah sakit citra medikania mengeluhkan nyeri ulu hati. Ini ditangani oleh medis dan rawat inap selama tiga hari. Almarhum dilarikan lagi ke rumah sakit karena kondisinya sempat kejang di rumah. Pada tanggal 20 nya, sekitar jam 17.00 WIB almarhum meninggal di rumah sakit," tambahnya.
Lebih lanjut, Jhonson mengatakan bahwa, saat ini pihaknya masih menunggu keterangan dari petugas medis untuk mengetahui penyebab pasti kematian dari korban.
"Sejauh ini penyebabnya, Rumah Sakit belum mengeluarkan statement resmi. Tapi ini data yang kami minta diberikan mereka riwayat rekam medisnya. Kami nggak ak bisa memastikan, karena itu yang bisa memastikan pihak medis," pungkasnya. (her/wna)