- Tim Tvone/ Daud Sitohang
Ayam Ras, Minyak Goreng hingga Bawang Merah Penyumbang Inflasi di Kota Pematangsiantar
Pematangsiantar, Sumatera Utara - Kota Pematangsiantar pada periode Januari 2022 mengalami inflasi sebesar 0,96% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 1,95% (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi periode Desember 2021 sebesar 0,85% (mtm).
Realisasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi selama 3 tahun terakhir pada periode yang sama yakni 0,90%. Hal ini tidak terlepas dari efek perayaan Nataru yg menjadi budaya masyarakat setempat, di mana banyak perantau yang pulang kampung ke Pematangsiantar dan daerah sekitarnya (terindikasi dari kepadatan kendaraan dari akhir Desember sampai awal Januari).
Tekanan inflasi pada periode Januari 2022 disebabkan oleh peningkatan daging ayam ras, minyak goreng, ikan lele, rokok kretek filter, dan bawang merah. Harga komoditas daging ayam ras naik sebesar 18,33% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,19%, disusul naiknya harga minyak goreng sebesar 5,77% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,12%.
Harga daging ayam ras naik karena kurangnya pasokan daging ayam dalam memenuhi permintaan masyarakat. Harga ayam di Januari 2022 berkisar Rp35.000 - Rp38.000 per kg dari harga sebelumnya Rp30.000 - Rp35.000 per kg. Tekanan inflasi lebih lanjut tertahan oleh turunnya harga komoditas cabai merah, bayam, sawi hijau, beras dan jeruk.
Dalam upaya untuk mengendalikan Inflasi di bulan Januari tahun 2022, TPID Kota Pematangsiantar telah melaksanakan beberapa program kerja, diantaranya dengan melakukan monitoring dan pemantauan ketersedian bahan pokok di distributor dan gudang Bulog. Selanjutnya, melakukan rapat koordinasi percepatan penyaluran minyak goreng.
Penerbitan surat imbauan Dirut PD Pasar Horas Jaya kepada seluruh pedagang di Pasar Horas (pasar tradisional terbesar di Siantar), agar menjual minyak goreng dengan HET Rp14.000. Apabila ada penjual yang menjual di atas HET, akan dihentikan kegiatan usahanya atau dicabut izin usahanya dan dilanjutkan dengan pelaksanaan monitoring harga harian melalui PIHPS maupun harga Diskoperindag.
Wali Kota Pematangsiantar Dr. Hefriansyah Noor, SE MM yang hadir dalam pertemuan dalam membahas inflasi di kota Pematangsiantar, Selasa (22/2/2022) meminta agar semua OPD dan stakeholders terkait mampu melakukan pengawasan terhadap ketersediaan pasokan dan distribusi bahan pokok di Kota Pematangsiantar. "Hal ini diperlukan dalam rangka mengantisipasi melonjaknya harga-harga di masyarakat akibat kelangkaan barang tertentu di pasar,” ungkap Hefriansyah.
Menyikapi kelangkaan minyak goreng di masyarakat, Elfiana Turnip, Kadis Disperindag Pematangsiantar menginformasikan, Pemko saat ini telah mendistribusikan 70 kotak minyak goreng (@24 liter) per hari di 53 kelurahan di kota Pematangsiantar.
Di tempat yang sama, Abdul Haris, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar mengajak semua pihak untuk bekerja sama mendukung pelaksanaan Program Kerja Pengendalian Inflasi Kota Pematangsiantar. "Bank Indonesia yakin dengan melaksanakan program kerja sesuai roadmap Pengendalian Inflasi Kota Pematangsiantar periode 2022-2024 akan mampu membuat pengendalian inflasi lebih terarah dan lebih optimal,” ungkap Abdul Haris. (Daud Sitohang/Lno)