Cegah Kebakaran Hutan, Petugas Lakukan Modifikasi Cuaca dengan Menabur Garam untuk Menciptakan Awan Buatan.
Sumber :
  • M Arifin

Cegah Kebakaran Hutan di Riau, Petugas Modifikasi Cuaca Tabur Garam untuk Ciptakan Awan Buatan

Senin, 1 Juli 2024 - 17:41 WIB

Pekanbaru, tvOnenews.com - Memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang bertujuan untuk membasahi lahan gambut sebagai langkah pencegahan dan mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, Senin (1/7/2024).

Sebelumnya OMC periode pertama telah digelar pada 14-25 Juni 2024 yang lalu dengan total 14,4 ton garam.

Koordinator Lapangan Ops. Modifikasi Cuaca BMKG, Bayu Prayoga mengatakan Kegiatan OMC ini didukung stakeholder terkait seperti KLHK, TNI AU, BPBD Provinsi Riau, serta Pemerintah Provinsi Riau.

“Kegiatan tersebut memasuki periode kedua dan digelar mulai 25 juni dan akan terus direncanakan hingga 3 Juli 2024 mendatang,”kata Bayu.

Bayu menambahkan, setiap hari bisa dilakukan satu hingga dua kali penerbangan dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru yang membawa 800 kg bahan semai dalam sekali penerbangan ke sejumlah daerah di Provinsi Riau.

“800 kg itu akan kita masukkan ke dalam awan di seluruh area di Provinsi Riau khusus untuk prioritas kami adalah awan-awan yang memiliki tutupan lahan gambut di bawahnya, jadi modifikasi cuaca ini bertujuan untuk membasahi lahan gambut lewat hujan yang dipicu dari modifikasi cuaca," tambahnya.

Dilanjutkan Bayu, penerbangan kali ini akan difokuskan ke sebagian utara dan pesisir timur Riau, seperti Kabupaten Rohil, Dumai, Bengkalis, Siak dan Pelalawan.

"Total keseluruhan garam untuk lokasi keseluruhan kegiatan kita alokasikan 8 ton namun kalau ada  kurang atau butuh tambahan lagi akan kita datangkan," jelas Bayu.

Menurut Bayu, secara klimatologi, Provinsi Riau diperkirakan akan memasuki puncak-puncak musim keringnya pada Bulan Juli, Agustus dan September.

"Namun berdasarkan analisis meteorologi itu di awal-awal Juli masih memungkinkan adanya pertumbuhan awan, namun belum tentu menjadi hujan, karena supply awannya masih ada, operasi modifikasi cuaca dilaksanakan untuk bisa memicu awan-awan yang masih ada itu untuk kita trigger, kita masukkan bahan semai supaya bisa menjadi hujan dan mambasahi lahan gambut," ujar Bayu. (man/nof)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:59
05:24
02:29
01:42
01:43
08:03
Viral