Fenomena tanah longsor di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat..
Sumber :
  • Pujiansyah

Resahkan Warga, Fenomena Tanah Longsor di Desa Bandar Baru Lampung Barat

Selasa, 11 Juni 2024 - 14:03 WIB

Lampung Barat, tvOnenews.com - Fenomena tanah longsor di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat semakin meresahkan warga. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kerugian lahan kebun sayur milik warga, namun juga telah menyebabkan putusnya ruas jalan lingkar desa dan kini semakin mendekati pemukiman warga.

Saat ini, guguran tanah longsor, dipicu oleh tingginya debit air, telah menghilangkan tiga bidang kebun sayur milik warga sekaligus menghapuskan badan jalan rabat beton sepanjang lebih dari 200 meter. Kejadian ini menimbulkan lubang dengan kedalaman mencapai lebih dari 100 meter dan dimensi luas mencapai 2 hektare di lokasi longsor tersebut.

Sutiyo, petani setempat, saat ini dirinya telah mengalami kerugian kehilangan lahan hampir setengah hektare. Lahan yang sebelumnya produktif ditanami sayur mayur itu kini hilang tergerus air menyisakan lubang menganga.

Kondisi ini membuat Sutiyo dan warga dusun lainnya merasa takut untuk beraktivitas di kebun yang tersisa karena longsoran tanah terus mengancam.

Setiap hujan turun, longsor susulan terjadi, terus menggerus lahan warga dan semakin mendekati pemukiman. Kini, ancaman itu hanya berjarak sekitar 20 hingga 30 meter dari rumah warga.

Meskipun merasa takut, Sutiyo tidak memiliki pilihan untuk pindah. Lahan pertaniannya adalah satu-satunya aset yang dimilikinya. Selain digunakan untuk berkebun, Sutiyo dan keluarganya juga tinggal di sekitar titik longsor tersebut.

"Kami merasa sangat takut setiap kali hujan turun. Longsoran tanah terus terjadi dan semakin mendekati rumah kami. Kami tidak punya tempat lain untuk pergi, dan kehilangan lahan pertanian adalah kerugian besar bagi kami," ungkap Sutiyo.

Sementara itu, Riyanto, Kepala Dusun 4, mengungkapkan bahwa kondisi ini telah membuat kekhawatiran warga semakin mendalam karena tidak ada tanda-tanda bahwa bencana tersebut akan berhenti.

Desa Bandar Baru, yang dihuni oleh sekitar 62 kepala keluarga, mayoritas adalah petani sayur yang saat ini terdampak langsung oleh bencana tanah longsor ini. Putusnya jalan lingkar desa di wilayah tersebut telah menyebabkan para petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk ongkos angkut hasil panen mereka.

Riyanto juga menyoroti dampak serius yang dialami dalam produksi sayur mayur di daerah tersebut. "Produksi sayur mayur kami mengalami penurunan hingga lima puluh persen akibat bencana longsor ini. Hal ini sangat mempengaruhi penghasilan kami sebagai petani," ungkapnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa bencana tanah longsor tidak hanya berdampak pada kerugian materi, tetapi juga mengganggu keberlangsungan hidup dan mata pencaharian warga setempat. Mereka berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian yang serius dan bantuan yang tepat guna untuk mengatasi masalah ini dan membantu pemulihan kondisi di Desa Bandar Baru. (puj/nof)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral