- Pebri
Viral Curhatan Seorang Ayah di Medsos, Bayinya Meninggal Usai Imunisasi Hb0 di Puskesmas
Palembang, tvOnenews.com - Viral di media sosial (Medsos) curhatan seorang ayah bernama Sandi Hariyanto yang bayinya meninggal tiga hari usai imunisasi hepatitis B0 (Hb0) di Puskesmas Plaju Palembang.
Dikonfirmasi Sandi yang merupakan warga 8 Ulu Kota Palembang, mengaku yang viral di medsos tersebut bukan untuk menyalahkan rumah sakit ata pun Puskesmas. Melainkan hanya curhatannya saja yang ingin dibagikannya kepada warganet.
"Bang itu hanya curhat aku saja. Di sini kami tidak ada unsur untuk menyalahkan Puskesmas dan dokter," ungkap Sandi, Minggu (31/12/2023).
Sandi menceritakan kronologi lahirnya sang anak hingga meninggal. Pada 25 Desember 2023 sekitar pukul 10.00 WIB pagi, dirinya bersama istrinya mendatangi salah satu Rumah Sakit di Palembang dan melahirkan secara normal anak keduanya berjenis kelamin perempuan berinisial AA di pukul 11.30 WIB.
"Alhamdulillah lancar lahiran secara normal dengan berat bayi 2,9 Kg. Alhamdulillah lengkap dan bayinya sehat, juga mau menyusu dari ASI ibunya. Di 26 Desember 2023 sekita jam 10.00 WIB, dokter mengambil darah anak saya untuk dicek kesehatan bayinya dengan hasilnya sehat, lalu kami disuruh pulang," katanya.
Dirinya juga menceritakan ketika pulang, perawat dari RS memberitahukan kepada Sandi jika bayinya agar dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan imunisasi Hb0 pada 27 Desember 2023.
"Kami sangat bahagia pada saat itu. Kami sampai di rumah sekitar 13.00 WIB, melihat anak kami aktif sehat juga makan lancar. Lanjut pada 27 Desember 2023 sekitar 9.00 WIB, kami mendatangi Puskesmas pembina Plaju untuk imunisasi HB0. Kami pun ditanya apakah anaknya sehat tidak demam? Saya jawab Alhamdulillah anaknya sehat Bu, apalagi kami disuruh pulang dari RS," curhatnya.
Sandi mengaku sebelum melakukan penyuntikan imunisasi Hb0, anaknya tidak dilakukan pengecekan kesehatan terlebih dahulu, seperti mengecek suhu badannya hingga mengukur panjang tubuhnya dan berat badannya. Hanya saja pihak Puskesmas menyuruhnya untuk menunggu.
"Anak saya tidak diperiksa dulu kesehatannya dan biasanya dicek panasnya berat badannya panjangnya ini tidak diperiksa. Kami disuruh tunggu katanya mau ambil obat tapi tidak tau apa, lalu sekitar 5 menit lebih anak saya disuntik. Ketika disuntik anak saya menangis keras banget sampai dia tidak mau menyusu ASI ibunya hingga mengamuk nangis," tuturnya.
Tak berhenti sampai di situ, anaknya pun masih menangis saat menuju perjalan pulang ke rumah hingga nafas anak perempuannya itu sesak, lalu dirinya bersama istri kembali membawa anaknya ke Puskesmas tersebut. Namun pihak Puskesmas menyuruhnya untuk dibawa ke RS.
“Salah satu pihak Puskesmas bilang itu bukan ngaruh dari suntikan. Kami pergi dari Puskesmas tanpa diantar oleh orang Puskesmas dan sampai di UGD RS Muhammadiyah, anak saya dikasih oksigen bantuan. Namun RS itu mengatakan kepada kami alatnya tidak lengkap, kami pun ke RS Bari dilayani sangat baik," pungkasnya.
Sandi juga menuturkan dokter menyampaikan jika di paru-paru anaknya ada cairan. Anaknya pun dirawat di ruangan MICU selama 1 hari. Ketika itu kondisi anaknya tidak teratur, kadang memburuk dan stabil.
"Anak saya dipindahkan ruangan MICU dalam 1 hari kami menginap di sana, kondisinya kadang memburuk kadang stabil. Saya bertanya sama dokter, dokter kenapa anak saya dok? dijawab dokter katanya anak saya di paru-parunya ada cairan. Tapi yakin anak saya bisa sembuh," katanya.
Pada 28 Desember 2023, sekitar pukul 18.15 dirinya dipanggil menemui dokter untuk menyampaikan kondisinya anaknya kian memburuk dan pukul 18.30 WIB sudah meninggal.
"Di 28 Desember 2023 jam 18:15 kami di kabari disuruh menemui dokter dan memberitahu jika jantung anak kami lemah dan dijelaskan hingga pendarahan hebat hingga keluar darah dari mulut darah kental, darah beku. Kami pun mulai menangis mengetahui kondisi anak kami, dan saya berdoa sama Allah untuk meminta mukjizat Allah. Pada pukul 18.30 WIB anak kami di vonis meninggal dunia," jelasnya.
Sandi kembali menegaskan jika, dari ceritanya ini dirinya tidak mau menuduh siapapun dan menyalahkan siapapun terkait meninggalnya putri keduanya yang hanya 3 hari mewarnai keluarga kecilnya.
"Kamu di sini tidak ada menuduh siapa pun, kami juga orang biasa tidak bisa mau menyalahkan siapa-siapa bang hanya berbagi cerita," tutupnya. (peb/nof)