- Tim tvOne
Buntut Mayat UNPRI, Ahli Forensik: Kadaver Harusnya Tidak Dipertontonkan ke Khalayak Ramai Apalagi Diviralkan
Medan, tvOnenews.com - Ahli Forensik, dr.Reinhard JD.Hutahaean, SpFM, SH, MM, MH(Kes) Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUD dr.Djasamen Saragih, Kota Pematang Siantar, menjelaskan bahwa jenazah yang dipakai untuk bahan pendidikan anatomi di Fakultas Kedokteran (kadaver) boleh-boleh saja untuk dipergunakan. Tetapi jenazah-jenazah tersebut harus memenuhi prosedur.
"Prosedurnya misalnya harus ada persetujuan dengan pihak bersangkutan misalnya kepada keluarga yang masih hidup, kalau tidak dikenal ada proses publikasi ke media masa misalnya, atau proses persetujuan dari yang punya jenazah, pemiliknya penyidik misalnya tentunya penyidik itu sudah menyetujui penggunaan jenazah itu sebagai bahan pendidikan mahasiswa kedokteran," katanya, Kamis (14/12/2023).
Djasamen Saragih yang juga Sekretaris IDI Cabang Siantar Simalungun ini juga menjelaskan bahwa mahasiswa memfoto, memvideokan dan memviralkan kadaver seperti yang baru-baru terjadi di Kampus UNPRI katanya, seharusnya tidak bisa dipertontonkan sedemikian rupa kepada khalayak ramai oleh mahasiswa kedokteran ataupun siapa saja yang mengikuti pembelajaran anatomi tersebut.
"Saya kira setiap perguruan tinggi kedokteran itu mempunyai mekanisme dalam menegakkan etik dan disiplin. Saya yakin UNPRI Medan memiliki itu, bahwa kemudian mahasiswa tersebut tidak seharusnya memfoto, memviralkan, saya rasa itu tidak layak dilakukan," ucapnya.
"Saya tidak mau langsung mengatakan itu melanggar yang jelas bahwa norma yang ada itu kan harus dijaga. Ia mencontohkan kalau media tidak diperkenankan mempublish korban yang penuh darah, begitu juga kode etiknya di kedokteran," katanya.
Melihat kasus temuan jenazah di UNPRI Medan, ia tidak bisa berkomentar karena ini sudah masuk di ranah pihak penyidik kepolisian.
Diketahui, UNPRI Medan memiliki Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008. Dan di Fakultas Kedokteran tersebut memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar. Salah satu lab adalah Lab Anatomi atau ilmu urai. Di dalam Laboratorium Anatomi salah satu media belajar adalah kadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan.
Laboratorium Anatomi UNPRI terdapat 5 kadaver, dan 4 laki-laki dan 1 wanita, dan kadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu Prof. DR. Jacobus Tarigan, DAAI, AAK. Ditanggapinya bahwa jenazah yang sudah disimpan sejak 2008 masih bisa digunakan untuk praktik jika pengawetannya baik.
"Pengawetannya bisa menggunakan pengawet dalam bak misalnya. Atau bisa menggunakan freezer mayat atau kulkas pendingin," pungkasnya.
Jadi tempat penyimpanan jenazah untuk praktik mahasiswa kedokteran ini biasanya disimpan di ruangan khusus bukan sembarangan. Pemakaian jenazah untuk bahan pendidikan kedokteran dibolehkan jika penuhi prosedur. (sgh/nof)