- tim tvOne - Puji
Jelang Natal, Harga Telur di Bandar Lampung Terus Merangkak Naik
Bandar Lampung, tvOnenews.com - Jelang Natal 2023, harga telur ayam ras di Bandar Lampung terus melonjak naik hingga tembus harga Rp28 ribu per kilogram.
Sebelum mengalami lonjakan harga, para pedagang menjual telur dengan harga Rp26 ribu per kilogram. Lonjakan harga telur ayam di Bandar Lampung diduga disebabkan permintaan masyarakat yang meningkat jelang perayaan Hari Raya Natal.
Harga telur ayam ras di Pasar Tradisional di Bandar Lampung, Lampung terus merangkak naik jelang Natal dan Tahun Baru (nataru). Dari pantauan Pasar Tugu Bandar Lampung, harga telur mengalami kenaikan hingga Rp2 ribu per kilogram.
Sebelum mengalami kenaikan harga, para pedagang menjual telur dengan harga berkisar Rp 25 ribu hingga Rp26 ribu per kilogram.
Dengan adanya kenaikan harga telur mencapai Rp2 ribu per kilogram, saat ini para pedagang menjual telur dengan harga Rp28 ribu hingga Rp29 ribu per kilogram.
Menurut para pedagang telur ayam di Pasar Tugu, harga telur mulai mengalami kenaikan sejak satu bulan terakhir.
Evi Dwi (45 tahun), salah seorang pedagang telur di Pasar Tugu mengatakan, meski sempat turun, harga telur kembali naik sejak satu pekan terakhir.
"Sebelumnya harga telur Rp25 ribu hingga Rp26 ribu per kilogram, sekarang naik Rp28 ribu hingga Rp29 ribu per kilogram. Kenaikan terjadi sejak seminggu ini," kata Evi Dwi, Jumat (24/11/2023).
Eva Dwi menuturkan, selain karena berkurangnya pasokan dari distributor, kenaikan telur disebabkan karena permintaan masyarakat yang meningkat menjelang natal dan tahun baru untuk kebutuhan membuat kue.
"Harga telur setiap menjelang natal selalu naik, karena meningkatnya permintaan masyarakat sementara pasokan telurnya kurang dari distributor," tutur Evi Dwi.
Kian mahalnya harga telur di dikeluhkan ibu rumah tangga (IRT). Bukan tanpa alasan para IRT mengeluhkan harga telur yang terus naik, dengan kenaikan harga telur dan beberapa kebutuhan pokoknya lainya, beban ekonomi kebutuhan rumah tangga akan semakin bertambah.
Rina (43 tahun), seorang IRT mengatakan, selain menambah beban kebutuhan ekonomi rumah tangga, dengan kenaikan harga telur dan sejumlah kebutuhan pokok lainya, dirinya semakin sulit mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kalau telur dan kebutuhan pokok lainya naik, kan jadi semakin susah mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara pendapatan suami sebagai driver ojek online (ojol) tidak bertambah," ujar Rina.
Rina dan ibu rumah tangga lainnya berharap pemerintah dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok agar kembali normal. Diperkirakan harga telur ayam akan kembali naik hingga mendekati Natal dan Tahun Baru 2024 mendatang. (puj/aag)