Proyek Jalan Licin Mirip Keramik di Medan Dipersoal, Ini Pengakuan Korban

Medan, tvOnenews.com - Kemarin, sejumlah pengendara tergelincir di proyek revitalisasi Jalan Sudirman, Medan, yang tampak seperti terbuat dari keramik dan licin. Peristiwa itu dialami oleh Hansen, warga Sei Kera, Medan, yang sempat viral di media sosial karena tergelincir.

Hansen, pria paruh baya warga keturunan etnis Tionghoa itu menderita luka ringan di bagian wajah, tangan dan kaki. Ia mengaku, sehari-hari melalui Jalan Sudirman.

“Saya melaju dari arah Sudirman, paling kecepatan sekitar 40 saja, dan tidak mengerem, saya jatuh. Rada heran juga saya, kog bisa saya jatuh, kecuali kalau tadi saya ngerem motor saya,” katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (22/11/2023).

Seperti pengendara lain, Hansen tidak melihat ada rambu-rambu tanda bahaya yang dipasang oleh petugas. Saat kejadian, ia juga tidak melihat ada pengerjaan proyek. “Logikanya, ini jalan tidak ditutup, kalau ada pengerjaan dan belum selesai, ya ditutup saja lah, kan bahaya buat pengendara,” keluhnya.

Ia juga mengaku, pascakecelakaan, Hansen harus menanggung biaya pengobatan sendiri, bahkan ia tidak melihat ada itikad baik dari Pemko Medan untuk bertanggungjawab. “Ini ngak ada guna, buang anggaran saja. Pengobatan tanggung sendiri, permohonan maaf juga tidak ada,” kata Hansen.

Sementara itu, menurut Ari, warga yang sehari-hari bekerja di kawasan Sudirman, melihat lebih dari 40 kasus kecelakaan pengendara sepeda motor akibat tergelincir di ruas Jalan Sudirman, Medan. “Kayanya 40-an lebih ada, karena ini kan bukan yang kemarin itu saja, hari-hari sebelumnya juga banyak kecelakaan di sini,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan pengendara tergelincir di proyek revitalisasi Jalan Sudirman Medan yang Tampak seperti terbuat dari keramik. Proyek yang menelan anggaran hingga Rp1,7 miliar itu diduga dikerjakan tanpa mempertimbangkan keselamatan pengendara.

Proyek ini dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan. "Jadi itu rigid beton yang diberi finishing coating. Setelah di-coating ada tahap pencucian lagi dengan bahan kimia, jadi itu belum dicuci sudah dilalui, itu yang buat jalannya licin. Bukan keramik,” kata Topan Ginting usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Medan, Selasa (21/11/23).

Topan juga menjelaskan pencucian jalan dan pengaspalan yang belum selesau membuat kondisi jalan licin. 

“Jadi ada beberapa kali pencucian. Saya tanya ke pelaksana katanya coating-nya ketebalan. Kemarin saya lalui dan lakukan pengereman memang belum gigit jalannya. Proses pengaspalan salah satu bahannya solar atau minyak. Itu dia terpapar ke rigid beton sehingga menyebabkan licin,” katanya. (wna)