- Tim TvOne/ Daud
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia dan Rencana Pemakaman di Kampung Leluruh Kabupaten Toba
Toba, tvOnenews.com – Arist Merdeka Sirait, Ketua Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA), menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta pada Sabtu (26/8/2023). Sebelum berpulang, Almarhum Arist Merdeka Sirait telah menjalani perawatan dua kali di Rumah Sakit tersebut akibat penyakit yang dihadapinya.
Informasi dari pihak keluarga mengungkapkan bahwa jenazah Almarhum Arist Merdeka Sirait akan dimakamkan di Desa Bius Gu Barat, Kecamatan Parmaksian, pada hari Selasa, (28/8/2023). Prosesi adat dan pemakaman akan diawali dengan penyimpanan jenazah di RSPAD Jalan Gatot, Jakarta Pusat.
Menurut Kristina Situmorang, seorang anggota keluarga, Almarhum Arist Merdeka Sirait dikenal sebagai sosok yang baik dan penuh dedikasi dalam memperjuangkan kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. "Sepanjang hidupnya, beliau telah gigih mengadvokasi hak-hak anak, terutama dalam kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur. Almarhum sangat peduli terhadap nasib anak-anak, dan selalu responsif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan mereka," ungkap Kristina Situmorang.
Kristina menambahkan bahwa setelah prosesi adat di Jakarta, jenazah Almarhum akan dikebumikan di samping kuburan almarhum abangnya, Pdt Midian Sirait, yang pernah menjabat sebagai pareses HKBP DKI Jakarta.
Di sisi lain, Fauzi Sirait, anggota DPRD Kabupaten Toba dari fraksi PDIP dan juga kerabat keluarga Almarhum, menyatakan bahwa Almarhum Arist Merdeka Sirait adalah seorang pejuang dalam menangani kekerasan terhadap anak di bawah umur di Indonesia. "Beliau adalah salah satu tokoh Batak Toba yang gigih memerangi kekerasan terhadap anak-anak. Almarhum selalu berjuang untuk menegakkan kasus-kasus kekerasan anak, dan memberikan penghargaan kepada Polres yang berhasil menangani kasus semacam itu. Masyarakat Kabupaten Toba merasa berduka atas kepergian Almarhum," kata Fauzi.
Arist Merdeka Sirait dilahirkan di Bah Butong, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, pada 17 Agustus 1960. Nama tengahnya, "Merdeka," dipilih karena kelahirannya bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus.
Arist Merdeka Sirait adalah penganut agama Kristen Protestan dan menikah dengan Rostymaline Munthe. Pasangan ini diberkahi tiga orang anak: Debora, Christine, dan Namalo.
Karier Arist Merdeka Sirait dimulai sebagai seorang aktivis buruh yang terlibat dalam organisasi-organisasi buruh dan LSM. Setelah menyaksikan anak-anak harus bekerja dalam kondisi yang tidak layak, Arist mengabdikan dirinya dalam pendampingan bagi anak-anak.
Pada tahun 1981, Arist menjadi aktivis buruh anak dan pada tahun 1987, ia mendirikan Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia. Kompak berfokus pada memberikan bekal kepribadian kepada buruh anak melalui pendidikan tentang toleransi, demokrasi, dan literasi.
Pada tahun 1998, bersama Kak Seto dan beberapa aktivis yang peduli terhadap anak, Arist mendirikan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Kak Seto menjabat sebagai Ketua Umum, sementara Arist menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. Setelah dua belas tahun, Arist terpilih sebagai Ketua Komnas PA menggantikan Kak Seto.
Perjuangannya dalam menangani isu-isu terkait anak di masyarakat telah membentang jauh. Arist kerap mengkritisi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan anak.
Profil Singkat Arist Merdeka Sirait:
- Aktivis Perlindungan Anak sejak tahun 1981
- Pendiri Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia pada tahun 1987
- Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak dari tahun 1998 hingga 2010
- Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak sejak tahun 2010 hingga saat ini
Selamat jalan Arist Merdeka Sirait dan penghormatan untuk perjalanan hidup beliau yang penuh pengabdian dalam melindungi anak-anak Indonesia.
(dsg/fna)