- tim tvone/ yoga syahputra
Sediakan 12 Bidang Pelatihan Ketrampilan Mandiri- Rutan Tanjunggusta Disulap Jadi Tempat Kerja Nyata Bagi Narapidana- Nimrot Sihotang BcIP "Visi Misinya Gak Muluk Muluk"
Medan, tvOnenews.com - Saat ini sebanyak 12 bidang pelatihan ketrampilan Mandiri tersedia nyata di Rumah Tahanan Kelas I Tanjung gusta Medan. Tentunya hal itu diperuntukkan khusus bagi narapidana yang tengah menjalani masa hukuman didalam penjara.
Untuk memenuhi asupan skil ketrampilan mandiri bagi narapidana yang mempersiapkan diri kembali ke masyarakat, saat ini jajaran Rutan Kelas I Tanjunggusta Medan tengah getol "mencekoki" Warga binannya dengan beragam keterampilan mandiri.
Hal itu dilakukan secara nyata dengan melengkapi sarana dan prasarana pendukungnya di sekitaran Rutan. Sehingga lahan lahan tidur milik negara yang ada pun kini dimanfaatkan untuk hal positif dengan berdirinya fisik tempat praktik ketrampilan mandiri para narapidana.
12 bidang kerja pelatihan kertrapilan mandiri sebagai wujud Pelaksanaan program kerja Kementrian Hukum dan Ham RI itu juga dipantau ketat. Tahapan dan perkembangannya selalu di revisi ketat tahapan perkembanganya. Sehingga sebanyak ratusan orang narapidana yang tengah menggeluti praktik keterampilan Mandiri ini betul betul memahami dan menguasai jenis kegiatan ketrampilan mandiri yang diikuti.
" dalam waktu dekat akan bebas dari penjara dan tentunya kembali ke tengah masyarakat. Jumlah kami berkisar ratusan orang yang sudah bertekad pada saat bebas nanti menjadi masyarakat yang mandiri, berkarya sendiri untuk melanjutkan kehidupan dari ketrampilan yang sudah kami tekuni selama di dalam penjara. Ini modal kami" ujar Piter Hutasoit, salah satu narapidana yang dalam akhir bulan ini bebas dari penjara setelah menjalani hukuman selama dua tahun.
Piter menambahkan awalnya ia beranggapan narapidana yang bebas nantinya akan terjerumus kembali melakukan pelanggaran hukum. Namun ketika menjalani, Piter mendapat cambukan dari petugas terlebih dari Kepala Rutan Kelas I Tanjunggusta Medan, Nimrot Sihotang BcIP.
" Saya sudah dua bulan terus rutin menekuni praktek ayam petelur. Disini saya dibina langsung oleh Pak Jefri Sinaga, petugas sipir. Beliau diunjuk Karutan khusus dibidang ini. Awalnya saya sempat pesimis dan bertanya apa ketrampilan ini dapat menjadi pegangan saya mencari makan setelah bebas.
*Namun setelah saya tekuni sekian lama, saya beryukur. terbukti sangat bermanfaat. apalagi kerjanya di lahan nyata. Mulai dari mempersiapkan ternak, kandangnya, sampai pemeliharaan dan juga vaksin nya bahkan sampai ke tahapan meracik makanan sumber protein ternak dari penangkaran serangga BSF yang kita ternak yang mengkonsumsi sisa makanan" kata Piter.
Hal serupa juga dikatakan Narapidana lainnya. Mereka mengaku selama mengikuti kegiatan keterampilan tidak ada yang main main. Karena senantiasa dipantau langsung.
"Dari awal coba coba terus dipantau ketat. Lama kelamaan kami semakin menikmati dan memahami sampai mandiri melakukannya sendiri,. kata wak Ian yang menggeluti pelatihan otomotif mesin mobil.
Tak hanya itu, narapidana ini pun mengungkapkan, mereka mendapatkan prioritas saat bebas ada mendapat kendala mendirikan usaha ketrampilan mandiri dijalani selama dalam penjara, maka pihak Rutan Khususnya Ka Rutan akan memberikan solusi.
"Ini sudah terbukti, rekan kami sesama narapidana yang sudah bebas ada beberapa orang menghadapi kendala untuk berusaha mandiri. Dan ternyata rekan kami itu datang berkoordinasi hingga saat ini sudah dapat mendiri menjalankan usahanya., ujar Narapidana lainnya bernama Desman.
Terpisah,Kepala Rutan Kelas I Medan, Nimrot Sihotang menyebutkan, sudah ada 12 bidang pelatihan kemandirian yang diberikan dan bisa dimanfaatkan para warga binaan. Itu keseluruhannya jenja ketrampilan yang sederhana, terlaksana serta dibutuhkan di tengah masyarakan untuk menjadi dunia kerja.
"Jadi saya tidak muluk muluk selama mengemban amanah tugas sebagai pimpinan di penjara ini. Program pemerintah dalam hal ini Bapak Mentri Hukum dan Ham, Bapak Yasinan Laoly sudah jelas. Menciptakan narapidana atau warga binaan dari Zero To Hero.
"Dan ternyata apa yang namanya tempahan kalau sungguh sungguh dikerjakan pasti berhasil sesuai dengan rancangan dari apa yang mau kita tempah. Gak susah, apalagi ini kita bicara objeknya manusia, yang memiliki nalar dan logika sera hati nurani untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Selagi kita petugas kemasyarakatan serius dan memantau ketat pasti terlaksana" sebut Nimrot.
Menurut Nimrot, saat ini ada 12 jenis kegiatan ketrampilan mandiri yang terlaksana real dan terus berjalan tanpa melanggar ketentuan prosedur. warga binaan yang trampil tidak menutup kemungkinan ke depannya untuk diajak berkolaborasi bersama sama mengembangkan usaha tersebut.
"Untuk sekarang ini ada 12 jenis kegiatan ketrampilan mandiri. Itu ketrampilan sederhana yang memiliki tempatnya masing masing dibangun. Jenisnya ada kegiatan peternakan, bengkel, pangkas, konveksi, meubeler, handycraft , doorsmeer, pertanian, perikanan seni kerajinan tangan, salon mobil, dan furniture atau perabotan dan lainnya.
"Modal yang digunakan untuk pelatihan tersebut berasal dari dana koperasi pegawai, kemudian dikelola bersama warga binaan. Pegawai-pegawai kita nantinya meminjam ke koperasi kita, dan merekalah yang memodalinya, kemudian hasilnya dikembalikan lagi koperasi dan bagi hasil juga dengan warga binaan,” pungkasnya. (YSA/FHR)