- Tim TvOne/Arwin
Oknum Polisi Intimidasi Wartawan Liput TKP Tewasnya Kanit Paminal Propam Aipda Paimbonan
Musi Rawas, tvOnenews.com - Tragedi kematian Kanit Paminal Propam Polres Musi Rawas Aipda Paimbonan hingga saat ini masih misteri, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait apa latar belakang dan penyebab tewasnya korban.
Berbagai asumsi dan analisa liar beredar dimasyarakat terkait kematian Kanit Paminal Propam Polres Musi Rawas yang tewas akibat luka tembak pada bagian kepala, pada Kamis (15/06/2023) lalu.
Sejak hari pertama kejadian hingga saat ini berbagai media mencoba mencari dan mengali informasi serta data terkait peristiwa berdarah tersebut, namun sangat disayangkan beberapa orang jurnalis dari media online, cetak dan elektronik yang sedang meliput di sekitar lokasi tempat kejadian mendapat intimidasi serta nada ancaman dari oknum anggota polisi yang berada di tempat itu sekitar pukul 10.40 WIB pada Sabtu (17/06/2023).
Menurut Rona Almada (32) jurnalis perjuangankita.com, saat itu ia bersama beberapa teman julisnalis termasuk juga dari tim tvOnenews.com mencoba mengambil gambar TKP di area Agropolitan Center Muara Beliti Baru Musi Rawas yang berjarak kurang lebih lima puluh meter dari tempat kejadian perkara tersebut
Selang tak berapa lama datang dua orang berpakaian preman yang mengaku dari Polda Sumsel sembari menanyakan identitas wartawan dan bertanya apakah Rona Almada dan yang lainnya tergabung pada wartawan Polres, setelah melihat id card selanjutnya mereka mempersilakan untuk mendokumentasikan kegiatan mereka di TKP.
Namun tiba - tiba satu orang lainnya yang diduga merupakan oknum anggota Polri dari Polres Musi Rawas yang mengenakan pakaian biasa meminta kepada Rona Almada menghapus video rekaman yang ada di handphone miliknya.
"Apus dulu video itu, kalu terekam dan beredar kamu itulah berarti," ungkap Rona Almada menirukan ucapan oknum anggota Polri yang mengintimidasinya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Alam (30) dari media jurnalterkini.id, ia juga sempat mendapat intimidasi yang sama dari oknum tersebut.
"Tak hanya meminta untuk menghapus video, oknum ini juga meminta handphone kita untuk memastikan bahwa hasil rekaman kita memang telah terhapus," tandas Alam.
Kejadian intimidasi terhadap jurnalis yang sedang melakukan peliputan dari oknum anggota Polisi ini, sempat disaksikan oleh beberapa orang wartawan yang berada di lokasi.
Sekitar lima menit berada di lokasi kejadian, rombongan anggota polisi ini segera meninggalkan TKP dengan mengendarai tiga unit mobil.
Rencananya kedua orang wartawan yang mendapat intimidasi dan ancaman dari oknum anggota Polisi ini segera melaporkan kejadian ini kepada redaksi media masing -masing selanjutnya akan melaporkan perbuatan oknum tersebut ke Propam Polda Sumatera Selatan. (aza/lno)