- Tim TvOne/Ahmidal Yauzar
Anak-anak Bandar Rahmat, Anak-anak Korban Abrasi Pantai Sumatera
Untuk itu diperlukan upaya memulihkan penanaman bakau secara massal dan memastikan kondisi pantai sehingga mampu mempertahankan daratan dari serbuan abrasi secara alami.
“Kemudian melakukan penyerapan energi gas rumah kaca seperti merestorasi hutan bakau yang sudah rusak. Ini bukan hanya menjaga wilayah pesisir dari abrasi dan banjir tapi juga menyerap gas rumah kaca lebih tinggi lagi sehingga bisa memperlambat terjadinya perubahan iklim," Onrizal menambahkan.
Sejauh ini, baik mitigasi maupun adaptasi nampaknya belum jadi prioritas Pemerintah Kabupaten Batu Bara. Tahun 2018 sudah dibangun tanggul di pantai sepanjang 300 meter, harapannya akan jadi perisai antara amukan air laut dan desa. Seiring tahun berlalu, tanggul tidak mampu mencegah rob lagi.
Guru Melewati Banjir setelah Pulang Menganjar
Akibatnya akses jalur darat warga menuju dusun-dusun Bandar Rahmat maupun antardesa terputus. Tanggul yang dibangun juga mulai rusak. Sekolah satu-satunya di desa juga makin keropos dan rusak.
Bupati Batu Bara, Zahir, tidak bisa memberi penjelasan Panjang soal ini. Ia mengatakan akan berkordinasi ke Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Daerah untuk mendapat bantuan.
"Akibat gelombang itu kan besar. Jadi itu nanti kami lapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kami akan memperbaikinya,” katanya. (ayr/haa)